Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mata Saya Dilplakban, Badan Disetrum, Ditendang sampai Saya Enggak Kuat"

Kompas.com - 25/07/2016, 15:53 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nurdin Prianto (25) masih ingat penyiksaan yang dialami saat menjadi korban salah tangkap oleh polisi pada 2013 silam. Nurdin dituduh menjadi pelaku pembunuhan Dicky Maulana, pengamen di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Nurdin mengungkapkan sekitar pukul 10.00 WIB, ia hendak beristirahat di sekitar Pasar Cipulir. Saat itu, di tempat istirahatnya sudah ada seseorang dalam keadaan badan penuh lumpur dan terluka.

Belakangan diketahui bahwa orang tersebut adalah Dicky. Melihat kondisi tersebut, Nurdin beserta teman lainnya menawari makanan dan minuman. Namun Dicky menolak.

"Enggak lama berapa jam kemudian nafasnya (Dicky) enggak ada," kata Nurdin.

Merasa tak bersalah, Nurdin pergi ke rumah pacarnya di Parung. Saat malam tiba, polisi mendatangi Nurdin yang tengah terlelap di warung internet.

"Tiba-tiba dibangunin dijambak dibawa sampe depan warmet diseret-diseret dan diinjek. Posisi buka baju. Sampai saat itu dimasukin ke mobil dan dipukulin dan disiksa," cerita Nurdin.

Ia langsung dibawa ke Polda Metro Jaya. Di sana, Nurdin bertemu dengan teman-temannya. Ia pun dipaksa untuk mengaku.

"Terus disuruh ngaku, mata saya diplakban, (badan) disetrum, ditendangi, dipukuli sampai saya enggak kuat. Capek dipukulin terus, kami mengakui terpaksa pembunuhan," kata Nurdin.

Nurdin kemudian ditetapkan tersangka dan divonis tujuh tahun penjara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ia bersama Andro, korban salah tangkap lainnya banding di Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta dan dinyatakan bebas.

Mahkamah Agung juga menguatkan putusan bebas Nurdin dan Andro di tingkat banding pada tahun ini.

Saat ini, Andro dan Nurdin, tengah menempuh gugatan kepada Polda Metro Jaya, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan Kementerian Keuangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Keduanya mengugat negara untuk ganti rugi senilai Rp 1 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com