Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang Agustus, Garuda Indonesia Bebaskan Denda Keterlambatan Penumpang Domestik di Soekarno-Hatta

Kompas.com - 04/08/2016, 21:47 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Maskapai Garuda Indonesia memberlakukan kebijakan bebas denda keterlambatan bagi penumpang domestik di Bandara Soekarno-Hatta mulai 9-31 Agustus 2016. Kebijakan itu dilakukan dalam rangka perpindahan operasional penerbangan domestik Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, dari Terminal 2F ke Terminal 3.

"Jaga-jaga kalau ada yang telat datang atau salah terminal, misalkan penumpang masih belum paham, dari kami membebaskan denda keterlambatan sebagai bentuk kompensasi. Batasnya sampai akhir bulan," kata Direktur Layanan Garuda Indonesia, Nicodemus P Lampe, Kamis (4/8/2016).

Nicodemus menjelaskan, denda keterlambatan biasanya dikenakan kepada penumpang Garuda Indonesia yang terlambat hingga ketinggalan pesawat dan mengajukan seat di jadwal penerbangan berikutnya.

Besaran denda yang diterapkan pun berbeda-beda, tergantung dengan ketersediaan seat dan kelas di pesawat yang dituju. Terkait dengan kebijakan bebas denda keterlambatan hingga 31 Agustus 2016 ini, menurut Nicodemus, dilakukan untuk memaklumi kondisi di lapangan, di mana penumpang masih belum terbiasa dengan terminal baru.

Sehingga, jika ada penumpang yang ketinggalan pesawat dan ingin ikut penerbangan berikutnya, tidak dikenakan denda keterlambatan.

Perpindahan penerbangan domestik Garuda Indonesia ini bersamaan dengan pengoperasian proyek perluasan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Terminal 3 yang dimaksud adalah yang baru saja selesai dibangun, atau yang sempat disebut sebagai Terminal 3 Ultimate, berbeda dengan gedung Terminal 3 yang sudah terlebih dulu beroperasi.

Setelah penerbangan domestik, ke depannya, penerbangan internasional Garuda Indonesia juga akan pindah ke Terminal 3. Perpindahan seluruh penerbangan Garuda Indonesia ke Terminal 3 turut diikuti oleh maskapai-maskapai internasional lainnya, sehingga yang menempati Terminal 3 nantinya hanya Garuda Indonesia dengan maskapai internasional.

Adapun Terminal 1 dan 2 akan diisi oleh maskapai lokal dengan tujuan penerbangan domestik. Pengaturan maskapai mana saja yang menempati terminal akan ditentukan lebih lanjut nantinya, bersamaan dengan rencana revitalisasi Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com