Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlibat Tawuran di Pademangan, 11 Siswa SMP Ditangkap Polisi

Kompas.com - 05/08/2016, 21:49 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Polsek Pademangan, Jakarta Utara, menangkap 11 pelajar yang terlibat tawuran di Jalan Kali Mati, yang berbatasan dengan Jalan Pademangan IV, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (5/8/2016).

Kapolsek Pademangan Kompol Andi Baso Rahman mengatakan, para pelajar yang masih duduk di bangku SMP itu ditangkap seusai tawuran dan bergerombol di atas perlintasan kereta. Andi menuturkan, tawuran tersebut melibatkan pelajar salah satu SMP swasta yang ada di Kampung Bandan, dan SMP yang berada di Rajawi Selatan.

Menurut Andi, ketika petugas mendekati gerombolan pelajar itu, mereka langsung kabur. Namun, sejumlah pelajar bisa ditangkap dan langsung dibawa ke Mapolsek Pademangan oleh anggota Shabara Polsek Pademangan.

"Pelajar tersebut kami bawa ke Mapolsek Pademangan untuk didata," ujar Andi, di Mapolsek Pademangan, Jumat sore.

Saat digiring ke Mapolsek Pademangan, kata Andi, seluruh pelajar diminta menyebutkan Pancasila, teks Proklamasi, dan menyanyikan lagu-lagu nasional. Namun, banyak dari pelajar itu yang tidak hapal.

Selain 11 pelajar, Polsek Pademangan juga menangkap Johan Prasetyo, remaja yang mengaku sebagai pelajar. Namun saat ini, pihak kepolisian masih memeriksa identitas Johan yang diduga sebagai provokator tawuran.

"Yang mengaku pelajar ini masih kami periksa, dugaan dia yang menghasut untuk tawuran pelajar," ujar Andi.

Andi mengatakan, pihaknya akan memanggil orangtua dari para pelajar serta meminta membuat surat keterangan tidak lagi melakukan tawuran.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Megapolitan
Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Megapolitan
Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Megapolitan
Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com