JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar warga korban kebakaran Simprug kini telah kembali tinggal di atas tanah mereka, dengan bangunan baru yang hampir rampung.
Ketua RT 10/RW 08, Subarjo mengatakan, ia dan warganya sudah tak betah tinggal di pengungsian. Anak-anak bahkan sempat sakit. Oleh karena itu warga terpaksa membangun kembali rumahnya.
"Kami mau saja dipindah ke rusun tapi kan belum ada (di Jakarta Selatan), ya harus bangun dulu," ujar Subarjo saat ditemui di rumahnya, Sabtu (6/8/2016).
Ia pun meminta agar rumahnya tidak dibongkar selagi belum ada kejelasan tentang relokasi.
Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, 437 KK dengan jumlah 3.065 jiwa ini rencananya akan direlokasi ke Rusun Marunda dalam waktu dekat.
Ia mengatakan bahwa warga tak bisa memaksa dipindahkan ke Rusun Jakarta Selatan karena belum ada.
"Kami lagi minta rusunnya. Pemerintah yang ngatur, jangan mereka dong. Namanya saja pemerintah," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya akan tetap membongkar bangunan yang sudah didirikan kembali oleh warga. Hal ini untuk memastikan warga tidak bermukim lagi di sana.
Tri pun mengabaikan hasil pertemuan warga dengan Komisi A DPRD soal pembangunan kembali rumah mereka.
"Kami imbau lagi lah. Kasian kan mereka nanti bangun kami tertibkan lagi. Enggak ada izin dari Komisi, nggak bisa dong (Komisi A DPRD) kasih izin," kata dia.