Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habiburokhman Sebut Laporannya terhadap Ahok Bukan atas Permintaan Sandiaga

Kompas.com - 15/08/2016, 11:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Gerindra bidang Advokasi Habiburokhman memastikan laporannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bukan atas permintaan politikus Gerindra Sandiaga Uno.

(Baca juga: Habiburokhman Masih Berniat Laporkan Ahok kepada Polisi)

Habiburokhman berniat melaporkan Ahok ke pihak Kepolisian atas tuduhan menyebarkan fitnah.

Ia mengatakan bahwa laporan tersebut atas inisiatifnya sendiri sebagai ketua DPP bidang advokasi. 

"Ini bukan permintaan Pak Sandi atau inisiatif Pak Sandi. Ini respons saya sebagai ketua DPP," ujar Habiburokhman ketika dihubungi, Senin (15/8/2016).

Laporan Habiburokhman memang dipicu pertemuan bakal cawagub DKI dari Partai Gerindra Sandiaga Uno dan Ahok di Balai Kota DKI.

Dalam pertemuan itu, Ahok mengkritik kader Gerindra yang menurut dia telah menyerangnya dengan isu SARA.

Sementara itu, Habiburokhman mengaku sudah mendengar cerita terkait pernyataan Ahok itu dari tim Sandiaga Uno.

Menurut dia, kritik apa pun yang dilontarkan Ahok kepada Sandiaga di ruangan tertutup sedianya tidak menjadi persoalan. 

Hal yang jadi masalah, kata Habiburokhman, adalah ketika Ahok menyampaikan kritik tersebut melalui media.

Dengan demikian, ia menilai kritik yang disampaikan melalui media itu berpotensi menjadi fitnah yang disebarluaskan.

(Baca juga: Habiburokhman: Apakah Bantu Warga Pasar Ikan Itu SARA?)

Kendati demikian, Habiburokhman tidak mempermasalahkan tindakan Sandiaga yang mengatakan hal sama kepada awak media mengenai Ahok yang keberatan diserang dengan isu SARA.

"Kita melihatnya mesti per kata bahkan sampai titik dan koma. Nah yang kita dapat itu bukan pernyataan Pak Ahok yang dikutip Pak Sandi," ujar Habiburokhman.

"Kalau ucapan Pak Ahok yang disampaikan oleh Pak Sandi soal masih gerah itu kita enggak persoalkan. Tapi ini yang direct, Ahok mengatakan masih banyak kader Gerindra yang menyerang dia dengan isu SARA," tambah Habiburokhman.

Kompas TV Sandiaga Uno: Pak Ahok Jaga Terus Emosinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com