Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli Akan Pelajari Usulan Kampung Susun dari Warga Bukit Duri

Kompas.com - 17/08/2016, 13:15 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, memberikan usulan rencana pembangunan kampung susun kepada Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.

Usulan itu diberikan saat Rizal menghadiri upacara peringatan HUT ke-71 Republik Indonesia yang diselenggarakan warga di Bukit Duri Dipo, Rabu (17/8/2016).

"Jadi, warga sudah bermusyawarah bagaimana menata Bukit Duri dan bagus sekali, ditandatangani semua warga di sini," ujar Rizal seusai pelaksanaan upacara, Rabu (17/8/2016).

Rizal mengatakan, dia dan timnya akan mempelajari usulan pembangunan kampung susun di Bukit Duri tersebut. Dia menyebut akan memperbaiki usulan tersebut jika ada yang perlu ditambahkan demi perubahan pembangunan.

"Saya akan minta tim saya pelajari. Apa yang sudah bagus akan kami keep, apa yang perlu diperbaiki, kami perbaiki. Insya Allah ada perubahan yang akan kami lakukan," kata dia.

Menurut Rizal, program normalisasi Ciliwung memang bagus dilakukan untuk mencegah banjir. Namun, penggusuran yang dilakukan untuk merealisasikan normalisasi Ciliwung dinilainya tidak tepat.

Rizal mengatakan, sebaiknya yang dilakukan adalah penataan kota. Pemprov DKI Jakarta bisa membangun kampung susun atau apartemen di area rumah mereka saat ini sehingga warga tidak harus pindah rusun yang lokasinya jauh.

"Luas wilayah ini ada 2,3 hektar. Sebetulnya bisa ditata ulang, istilah akademiknya urban renewal, pembaharuan kota yang bisa dilakukan tanpa penggusuran," ucap Rizal.

Sebanyak 400 warga Bukit Duri yang akan terdampak penggusuran, lanjut Rizal, bisa mendapatkan apartemen seluas 50 meter persegi.

Sisanya, di lokasi rumah warga saat ini bisa dibangun taman bermain untuk anak-anak dan ditawarkan kepada pihak swasta.

"Sisanya tenderkan ke swasta, bisa dapat 25 juta per meter persegi. Kalau 1,5 hektar ditenderkan ke swasta, dapat lebih dari 400 miliar. Cukup untuk membiayai apartemen di sini, cukup untuk membiayai mencegah banjir," tuturnya.

Menurut Rizal, Pemprov DKI tidak berhak memindahkan warga ke Rusun Rawa Bebek yang jauh. Sebab, warga sudah tinggal puluhan tahun di sana dan membayar PBB setiap tahun.

"Mereka bayar PBB, disuruh pindah ke Rawa Bebek yang jauh sekali, yang susah buat cari makan, mesti bayar sewa Rp 1,2 juta plus-plus. Di sini bisa bangun buat mereka. Mereka dapat gratis, enggak perlu bayar uang sewa," kata Rizal.

(Baca juga: Sudah 42 KK Warga Bukit Duri Pindah ke Rusun Rawa Bebek)

 

Dia menambahkan, penggusuran yang dinilainya sebagai pembangunan pola orde baru ini harus diubah. Pembangunan yang dilakukan harus manusiawi dan melalui musyawarah bersama warga.

"Mind set kuasa kita bangun lebih manusiawi dan percaya Jakarta bisa kita ubah, perbaiki tanpa air mata," kata Rizal.

Kompas TV Warga Bukit Duri Tolak Normalisasi Ciliwung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com