Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Hunian yang akan Ditempat Warga Rawajati Masih Kosong

Kompas.com - 23/08/2016, 19:31 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Rusun Marunda di Cilincing, Jakarta Utara, menyiapkan 60 unit rusun untuk menampung 60 kepala keluarga (KK) relokasi dari permukiman Rawajati, Jakarta Selatan.

Selasa (23/8/2016) siang, Kompas.com mencoba melihat salah satu hunian rusun yang akan ditempati oleh warga Rawajati tepatnya di Blok C4, Rusun Marunda. Unit hunian itu memiliki empat ruangan, ruang tamu berukuran 6 meter x 3 meter, dua kamar tidur yang memiliki luas masing masing 3,2m x3,2 m, serta area dapur yang berdekatan dengan kamar mandi.

Tampak sebuah teras kecil berukuran 3m x 3m berada di hunian itu. Di dalam huniam, Tak ada satupun perlengkapan rumah tangga yang disiapkan oleh pengelola rusun. Semuanya tampak kosong layaknya sebuah hunian baru.

Dari penuturan seorang petugas rusun, seluruh unit memang dibiarkan kosong. Perlengkapan rumah tangga seperti lemari, tempat tidur, kursi, meja serta sejumlah perabotan rumah tangga lainnya menjadi tanggung jawab penghuni untuk mengisinya.

Sedangkan pihak pengelola akan membantu untuk memasang aliran listrik serta saluran air.

"Semua hunian memang kosong, nanti perabotannya akan diisi oleh mereka. Kami hanya bantu pasang-pasang listrik, air, saluran wastafel," ujar petugas tersebut.

Kompas.com/David Oliver Purba Hunian yang akan ditempati warga Rawajati di Rusun Marunda

Kepala Rusun Marunda, Murni Sianturi mengatakan, ke 60 hunian memang diperuntukan untuk warga Rawajati. Di tiga bulan pertama, seluruh kepala keluarga digratiskan untuk membayar uang sewa. Sedangkan biaya air dan listrik ditanggung para penghuni.

"Per bulan mereka bayar sekitar Rp 150.000, kalau listrik sudah pakai token, jadi mereka isi sendiri," ujar Murni.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan berencana menertibkan 60 hunian di permukiman Rawajati, Jakarta Selatan. Ada 60 KK yang akan digusur.

Wacana penertiban itu disebut Pemkot Jaksel sebagai upaya untuk mengembalikan lahan yang ditempati warga ke fungsinya sebagai fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) dan ruang terbuka hijau. 1 September, permukiman Rawajati rencananya akan dibongkar. (Baca: 60 Unit Rusun Siap Huni di Rusun Marunda Disiapkan untuk Relokasi Warga Rawajati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com