Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Tol Becakayu Disebut Picu Banjir di Jalan DI Panjaitan

Kompas.com - 14/11/2016, 18:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengatakan banjir yang kerap terjadi di Jalan DI Pandjaitan disebabkan proyek pengerjaan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu), tepatnya di perempatan Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur.

Proyek Becakayu itu menutup salah satu dari dua gorong-gorong dari Jalan DI Pandjaitan menuju Kali Cipinang.

Akibatnya, hanya satu gorong-gorong yang berfungsi sehingga banjir pun kerap terjadi di lokasi tersebut.

"Penyebab banjir itu, kan ada dua lobang gorong-gorong di sana. Cuma yang berfungsi satu lobang. Kenapa satu lobangnya enggak berfungsi, karena tertutup sementara oleh sheet pile nya untuk tiangnya jalan Tol Becakayu," kata Bambang, kepada Kompas.com, Senin (14/11/2016).

(Baca: Jalan DI Panjaitan Kembali Tergenang, PPSU Cipinang Cempedak Bertindak)

Bambang menuturkan, dirinya sudah mengirimkan surat kepada kontraktor proyek tersebut. Menurut Bambang, salah satu gorong-gorong memang ditutup dengan sheet pile karena ada pengerjaan tiang untuk jalan Tol Becakayu.

"Itu untuk menahan supaya pembuatan tiang untuk jalan tol itu tidak terganggu untuk sementara. Nanti kalau sudah selesai cor-corannya, itu (sheet pile) diangkat lagi," ujar Bambang.

Kompas.com/Robertus Belarminus Selain karena proyek pengerjaan tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kp Melayu), di Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur, gorong-gorong lain di kawasan itu juga tertutup sampah. Senin (14/11/2016)

Sementara itu, seorang warga RT 10 RW 03, Cipinang Cimpedak, Rojak, membenarkan salah satu penyebab banjir di Jalan DI Panjaitan karena proyek Tol Becakayu.

Selain itu, kondisi gorong-gorong lainnya di bawah Jalan DI Panjaitan ke Kali Cipinang, tepatnya di perbatasan RW 03 dan RW 02 Cipinang Cimpedak, juga kerap jadi sumber banjir karena banyaknya sampah yang tersangkut di mulut gorong-gorong tersebut.

"Lihat sendiri di gorong-gorong itu kan ada jaring besi, nah setiap banjir sampah itu nyangkut di jaring situ. Airnya mau masuk susah karena ada sampah, jadi terhambat," ujar Rojak.

(Baca: Material Bangunan Sumbat Saluran di Jalan Jalan DI Panjaitan)

Hal lainnya, tambah Rojak, air dari gorong-gorong di titik tersebut, kadang tidak bisa mengalir karena hilir gorong-gorong itu kadang tenggelam jika debit air Kali Cipinang sedang meninggi.

"Jadi air itu kembali lagi ke jalan," ucap Rojak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com