Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Nyalakan Lilin di Bundaran HI, Kecam Bom di Samarinda

Kompas.com - 14/11/2016, 20:32 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah masyarakat menggelar aksi menyalakan lilin di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016) malam. Aksi ini digelar untuk mengecam pengeboman yang terjadi di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu kemarin.

"Kami mengutuk keras teror yang terjadi dua hari belakangan ini. Kami yakin ini bukan dilakukan umat agama tertentu. Ini murni teror," kata juru bicara aksi, Reynhard Joshua Napitupulu.

Mereka menamakan diri sebagai Forum Kebhinekaan. Forum itu terdiri dari Aktivis 98, Relawan Jokowi, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), dan masyarakat sipil lintas agama. Mereka melakukan aksi menyalakan lilin, berdoa, menyanyikan lagu "Indonesia Raya", berorasi, hingga membaca puisi.

"Lilin kan melambangkan perdamaian. Dia bisa menerangi kegelapan. Sekecil apa pun damai yang ada di hati kita masing-masing bisa menerangi," kata dia.

Forum Kebinekaan, lanjut Joshua, berharap kejadian pengeboman dan aksi terorisme lainnya tidak lagi terjadi. 

"Harapannya jelas, sudah cukup darah yang tumpah di bangsa ini. Yang tragis itu korban ini anak-anak," kata Joshua.

Ledakan bom molotov di Gereja Oikumene terjadi pada Minggu kemarin sekitar pukul 10.10 Wita. Akibat kejadian itu, seorang anak bernama Intan Olivia Marbun (3) meninggal dunia, sementara Trinity Hutahaean (4) mengalami luka bakar serius sekitar 50 persen dan kondisinya masih kritis, sementara Alvaro Aurelius (4) dan Anita Kristobel (2) mengalami luka bakar sekitar 16 persen.

Selain pelemparan bom di Gereja Oikumene, Wihara Budi Dharma yang terletak di Jalan GM Situt, Singkawang, Kalimantan Barat, juga dilempar botol yang diduga sejenis bom molotov oleh orang tak dikenal pada Senin dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Peristiwa tersebut diperkirakan tidak berkaitan dengan pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene.

Informasi ancaman teror bom juga diterima petugas keamanan Gereja Katolik Gembala Baik di Jalan Ridwan 16, Kota Batu, Jawa Timur, Senin pagi. Anggota polisi dari Polres Batu dan tim Gegana Polda Jatim sudah mengamankan lokasi dan menyisir seluruh kompleks gereja.

Teror bermula saat petugas satpam di Gereja Katolik Gembala Baik menerima telepon dari orang tidak dikenal sekitar pada pukul 08.30 WIB. Seseorang yang menelepon itu menyebutkan adanya bom di lingkungan gereja itu dan akan segera meledak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Megapolitan
Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Megapolitan
Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Megapolitan
Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Megapolitan
Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Megapolitan
Tukang Pelat di Matraman Akui Pernah Terima Pesanan Pelat Nomor Cantik, Kini Tak Berani Lagi

Tukang Pelat di Matraman Akui Pernah Terima Pesanan Pelat Nomor Cantik, Kini Tak Berani Lagi

Megapolitan
Dapat Pesan dari Prabowo, Aji Jaya Diminta Terjun ke Masyarakat Saat Kampanye Pilkada Bogor 2024

Dapat Pesan dari Prabowo, Aji Jaya Diminta Terjun ke Masyarakat Saat Kampanye Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tak Terima, Tuntut Suaminya Jadi Tersangka

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tak Terima, Tuntut Suaminya Jadi Tersangka

Megapolitan
Polisi Bakal Turunkan Anjing Pelacak untuk Menyisir Rumah Pembunuh Bocah di Bekasi

Polisi Bakal Turunkan Anjing Pelacak untuk Menyisir Rumah Pembunuh Bocah di Bekasi

Megapolitan
Kebakaran di Cibubur Hanguskan Enam Kios dan Dua Mobil Pikap, Kerugian Capai Rp 216 Juta

Kebakaran di Cibubur Hanguskan Enam Kios dan Dua Mobil Pikap, Kerugian Capai Rp 216 Juta

Megapolitan
Dinkes Kota Bogor: Makanan yang Diduga Membuat Puluhan Warga Keracunan Dibuat Sehari Sebelum Acara Haul

Dinkes Kota Bogor: Makanan yang Diduga Membuat Puluhan Warga Keracunan Dibuat Sehari Sebelum Acara Haul

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Kerja sebagai Pengamen, Bertemu dengan Sang Suami di 'Jalanan'

Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Kerja sebagai Pengamen, Bertemu dengan Sang Suami di "Jalanan"

Megapolitan
Motor Warga di Medan Satria Bekasi Dicuri, Pelaku Beraksi Saat Siang Hari

Motor Warga di Medan Satria Bekasi Dicuri, Pelaku Beraksi Saat Siang Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com