BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, makanan yang diduga membuat warga Cipaku keracunan dibuat sehari sebelum acara haul salah satu warga, Sabtu (1/6/2024).
"Kita sudah telusuri, ternyata pengolahan makanan pun sudah sehari sebelumnya. Ini akan kita investigasi. Kita telusur kronologinya," kata Retno, Senin (3/6/2024) malam.
"Jadi, acara haul-nya di malam minggu. Di hari Minggu juga belum ada laporan (keracunan). Puskesmas juga belum dapat pasien. Baru dapat laporan peningkatan kasus tuh di Hari Senin," tambah Retno.
Retno mengatakan, ada sekitar 50 warga yang kemudian datang berobat ke Puskesmas Cipaku di waktu yang bersamaan.
Setelah dilakukan analisis, rupanya mereka memiliki riwayat yang sama, yakni mengkonsumsi makanan dari acara haul tersebut.
"Gejalanya diare, muntah, sakit perut dan hampir bersamaan. Hampir 50 warga yang datang ke puskesmas dan kami mencurigai setelah kita analisis karena ada riwayat yang sama," sebutnya.
"Saat ini yang membutuhkan perawatan di puskesmas ada empat orang. Kemudian yang dirujuk ke rumah sakit ada delapan orang. Sisanya berobat pulang," bebernya.
Ia menuturkan, tim Dinkes masih harus melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan untuk memastikan apakah warga keracunan akibat mengkonsumsi makanan dari acara haul atau tidak.
Baca juga: Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul
"Sedang kita investigasi ya, belum kita pastikan karena harus periksa lab dulu dari sample makanan, lalu dari muntahannya atau fesesnya. Jadi kita baru tahu penyebabnya apa itu," imbuhnya.
"Tapi dugaannya karena punya riwayat yang sama, kemudian lokasi dan kejadiannya sama. Jadi dugaan keracunan makanan," ungkapnya.
Sebelumnya, sebanyak 71 warga Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, diduga mengalami keracunan makanan.
Kasus dugaan keracunan massal ini juga menyebabkan satu orang warga meninggal dunia.
Baca juga: Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.