Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Norma dan Etika di Dunia Nyata Juga Harus Berlaku di Dunia Maya"

Kompas.com - 21/11/2016, 18:29 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Netizen diajak untuk tetap memerhatikan norma dan etika berkomunikasi ketika membahas sesuatu di media sosial. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif PoliticaWave.com, Yose Rizal, saat berbincang dengan Kompas.com pada Senin (21/11/2016) sore.

PoliticaWave merupakan lembaga survei yang melakukan monitoring dan memantau fenomena percakapan di media sosial.

"Pengguna media sosial harus pintar dan bijak. Norma dan etika di dunia nyata juga harus berlaku di dunia maya. Jangan dibikin seperti dunia yang berbeda," kata Yose.

(Baca: PoliticaWave: Terjadi Polarisasi Perbincangan soal Ahok di Media Sosial)

Pendapat mengenai norma dan etika itu disampaikan dalam rangka menanggapi banyaknya perbincangan negatif di media sosial saat ini.

Hal negatif yang dimaksud Yose, salah satunya adalah menyalahkan pilihan politik orang lain, menjelek-jelekkan, bahkan sampai ada yang memutus hubungan pertemanan karena berbeda pendapat.

Menurut Yose, saat ini, banyak netizen yang tidak lagi kritis terhadap materi apa yang mereka konsumsi dan sebarkan ke linimasa masing-masing.

Netizan, kata Yose, memiliki kecenderungan mengambil dan membagikan informasi tanpa dikroscek kebenarannya.

"Termasuk soal isu-isu hoax. Sebenarnya isu hoax kebanyakan disebar sama akun-akun anonim yang tidak jelas atau bot. Saat itu disebar, belum ada damage. Isu itu berdampak ketika pemilik akun milik orang-orang yang real itu sendiri menyebarkannya," tutur Yose.

Di satu sisi, Yose juga merasa pemerintah belum tegas menyikapi penyebar isu hoax dan penebar ujaran kebencian di media sosial. Padahal, perangkat yang mengatur hal tersebut, yakni Undang-Undang ITE, dirasa sudah cukup untuk mengatasi permasalahan itu.

"Pelaksanaan Undang-Undang ITE masih sangat kurang, sehingga seolah-olah masyarakat tidak bisa beretika di media sosial. Harusnya, jika kita tahu di dunia nyata berbuat sesuatu yang menyalahi norma dan etika, maka tidak dilakukan juga di dunia maya," ujar dia.

Kompas TV Medsos, Barometer Kemenangan Pilkada DKI?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Megapolitan
Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Megapolitan
Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Megapolitan
Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Megapolitan
'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com