JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan permainan dalam penetapan data pemilih tetap (DPT) mudah dilacak.
Djarot menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi adanya warga yang belum terdaftar sebagai pemilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017 saat Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, I Gusti Putu Artha, menanyakan status pemilih warga yang mendatangi Rumah Lembang, Kamis (8/12/2016) lalu.
"Gampang dilacak itu. Bisa disisir, bisa dilacak siapa yang bermain di situ," ujar Djarot seusai menghadiri acara Maulid Nabi di Jalan Talang Nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/12/2016).
Djarot menuturkan, hal yang berbahaya dalam permainan DPT yakni orang yang tidak punya hak pilih dimasukkan ke dalam DPT sehingga mereka mempunyai hak pilih atau pemilih siluman.
Pemilih itulah yang seharusnya dilacak. Djarot menyebut akan memidanakan pihak yang mempermainkan DPT.
"Kalau ada memang oknum-oknum yang bermain-main dengan persoalan DPT ini tentu saja kita akan bisa lacak dan kita proses, kita bisa pidanakan, tidak bagus itu," kata Djarot.
Meski begitu, Djarot percaya bahwa KPU dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta sudah bekerja secara maksimal sebelum DPT ditetapkan.
Pasangan Djarot, calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga sebelumnya memastikan bakal menggugat oknum yang mempermainkan DPT.
KPU DKI Jakarta telah mengumumkan DPT pada 8 Desember 2016. KPU DKI menargetkan seluruh warga yang belum memiliki e-KTP atau belum merekam data e-KTP dapat merekam sebelum DPT ditetapkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.