JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menilai bahwa kaum perempuan punya peranan penting dalam kemajuan suatu negara.
Sebab, menurut dia, kemajuan suatu negara dimulai dari keharmonisan hubungan antar-masyarakat di lingkungan paling kecil, yakni keluarga.
Keharmonisan dalam keluarga, kata Ahok, dapat dilihat dari baiknya hubungan suami dan istri. Menurut Ahok, semua pasangan yang menikah pasti ingin hubungan yang harmonis.
Hal inilah yang disebut Ahok membuat banyak suami yang punya perilaku buruk di luar, akan menjadi pria baik saat berada di rumah.
Ahok menyebut para suami seperti yang dicontohkanya itu dengan istilah "ikatan suami takut istri kalau di rumah".
"Di luar boleh kacau balau, tetapi begitu di rumah, ketemu istri dan anak, kalau punya ibu, istri yang baik, kita jadi baik juga. Kita bukan takut, tetapi mengerti dan menghormati istri," kata Ahok dalam acara deklarasi "Perempuan Badja" yang digelar di Gedung SMESCO, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Senin (19/12/2016).
(Baca juga: Ibunda Ahok Ungkap Alasan Anaknya Menangis dalam Sidang)
Pada kesempatan itu, Ahok mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh para perempuan yang datang di acara deklarasi "Perempuan Badja".
Ahok mengatakan, adanya dukungan ini meyakinkannya bahwa program yang dilakukannya selama memimpin DKI Jakarta sangat menunjang untuk kebahagiaan dan kesejahteraan kaum perempuan.
(Baca juga: Anies Minta Tunaikan Janji Ahok Rp 1 Miliar untuk Atlet PON DKI)
Ahok juga menyatakan, pembangunan perempuan merupakan salah satu visi misi utamanya pada Pilkada DKI 2017.
"Kalau bicara membangun manusia, maka yang paling penting adalah perempuan. Kami sangat yakin dalam sebuah masyarakat, kalau ada keluarga yang baik harmonis dan bahagia pasti masyarakat akan bahagia, negara juga bahagia," ujar Ahok.