Tak Jelas Maksud Kedatangan ke Indonesia, 6 Warga Asing Dideportasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta mendeportasi empat warga negara Pakistan, satu warga negara Ghana, dan satu warga negara Maroko pada Jumat (30/12/2016) malam.

Hal tersebut dilakukan karena warga negara asing tersebut tidak dapat menjelaskan ujuan mereka datang ke Indonesia.

"Karena tidak jelas maksud dan tujuan kedatangannya," ujar Kepala Bagian Kepala Bagian Humas Direktorat Imigrasi Agung Sampurno melalui keterangan tertulis, Sabtu (31/12/2016).

Empat WN Pakistan yang dideportasi berinisial MA, M, HW, dan HA. lalu WN Ghana berinisial PM dan WN Maroko berinisial DB.

Permasalahan mereka sama, selain tak jelas tujian kedatangan ke Indonesia, mereka juga tidak memiliki reservasi hotel sebagai bukti bahwa memiliki tempat tinggal di Indonesia.

"Yang bersangkutan juga tidak memiliki biaya hidup yang cukup selama tinggal di Indonesia," kata Agung.

Khususnya WN Ghana, dalam paspor milik PM, terdapat cap keberangkatan dan kedatangan yang diduga palsu.

Keempat WN Pakistan akan dipulangkan ke embarkasi awal, yakni Kuala Lumpur, dengan pesawat Air Asia.

Sementara itu, WN Ghana dipulangkan ke Singapura sebagai embarkasi awal dengan maskapai penerbangan Lion Air. WN Maroko juga dipulangkan ke negara awal keberangkatan dengan pesawat QR 954.