Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Indonesia, Paus Fransiskus Ingin Lihat Kerukunan Antar-umat Beragama

Kompas.com - 24/06/2024, 05:48 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain menjadi tamu kenegaraan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada awal September 2024 juga memiliki berbagai alasan.

Menurut Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignasius Suharyo, salah satu alasannya karena Paus ingin melihat gambaran kerukunan beragama di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam.

"Yang pertama, Indonesia itu terkenal sebagai negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, tetapi bukan negara agama, itu pasti. Demokrasi di sini berkembang dengan segala macam tantangannya tentu saja ya, akhir-akhir ini," kata Suharyo saat wawancara dengan Kompas.com di Jakarta, Selasa (18/6/2024).

Baca juga: Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

"Dan kehidupan umat, kerukunan antar umat beragama itu dikenal di Vatikan. Khususnya, dalam hal ini adalah Islam yang dihayati, dianut di Indonesia, itu tidak sama dengan Islam yang di Timur Tengah. Memang pengaruhnya ada, tapi pengaruh itu kecil," sambung dia.

Suharyo pun bercerita, saat ia sedang bersama dengan teman-teman di Eropa, mereka selalu penasaran dan ingin mengenal lebih baik bagaimana Islam Indonesia.

Tak heran, bila ada pertemuan-pertemuan internasional di Vatikan, tokoh-tokoh Islam dari Indonesia pasti akan mendapatkan kesempatan untuk datang ke sana.

"Pasti diundang dan berbicara di sana. Jadi penghargaan terhadap bangsa Indonesia, khsususnya harmoni kerukunan hidup antar umat beragama itu," terangnya.

Baca juga: Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Di samping itu, hubungan diplomatik Indonesia dengan Takhta Suci yang sudah terjalin cukup lama menjadi alasan Paus hendak menyambangi Tanah Air.

"Hubungan antara Indonesia dan Vatikan itu sudah sejak perjuangan kemerdekaan Indonesia. Saya kira ceritanya jelas ya. Tahun 1947 itu sudah ada perwakilan Vatikan di Indonesia," kata Suharyo.

"Dan Vatikan itu salah satu negara yang paling awal mengakui kemerdekaan Indonesia," ujar dia.

Alasan selanjutnya, kata Suharyo, berkaitan dengan gereja Katolik di Indonesia yang sering mengirimkan misionaris ke berbagai penjuru dunia.

Entah itu imam, bruder, suster, dan banyak pimpinan tarekat internasional.

Baca juga: Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

"Jadi, saya juga dapat laporan-laporan dari Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia kepada Paus, ya. Seperti apa gereja Katolik di Indonesia ini, berkembang dengan baik," ucapnya.

"Apalagi kalau saya menemani teman-teman dari Eropa melihat gereja-gereja di sini, khususnya pada waktu ibadah ya, mereka enggak habis pikir kok," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, Paus Fransiskus akan memulai perjalanan apostoliknya ke kawasan Asia Pasifik pada 3 September 2024.

Indonesia akan menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus, yakni pada 3-6 September 2024.

Baca juga: Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Selanjutnya, Paus akan mengunjungi Papua Nugini (Port Moresby dan Vanimo) pada 6-9 September 2024. Lalu ke Timor Leste (Dili) pada 9-11 September 2024 dan Singapura pada 11-13 September 2024.

Perjalanan tersebut menjadi perjalanan apostolik ke luar negeri ke-43 bagi Paus yang berusia 87 tahun tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Megapolitan
Bantahan Ormas Soal Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo: Tak Ada Sejarahnya Cuma Lewat Bayar

Bantahan Ormas Soal Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo: Tak Ada Sejarahnya Cuma Lewat Bayar

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Megapolitan
Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Megapolitan
Dua Penipu “Like” dan “Subscribe” yang Tertangkap Bertugas Bikin Rekening

Dua Penipu “Like” dan “Subscribe” yang Tertangkap Bertugas Bikin Rekening

Megapolitan
Cegah Pencurian, PLN Minta Masyarakat Segera Lapor jika Lihat Orang Mencurigakan di Sekitar Instalasi Listrik

Cegah Pencurian, PLN Minta Masyarakat Segera Lapor jika Lihat Orang Mencurigakan di Sekitar Instalasi Listrik

Megapolitan
Dua Pria di Jakbar Jual 9 Kg Kabel PLN Curian Seharga Rp 1 Juta

Dua Pria di Jakbar Jual 9 Kg Kabel PLN Curian Seharga Rp 1 Juta

Megapolitan
Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan 16 Situs Judi 'Online' Sejak 2022

Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan 16 Situs Judi "Online" Sejak 2022

Megapolitan
Pemkot Depok Sediakan Beasiswa untuk Siswa Tidak Mampu yang Gagal Lolos PPDB

Pemkot Depok Sediakan Beasiswa untuk Siswa Tidak Mampu yang Gagal Lolos PPDB

Megapolitan
PLN Sebut Pencurian Kabel di Tambora Bisa Bikin Korsleting dan Ledakan

PLN Sebut Pencurian Kabel di Tambora Bisa Bikin Korsleting dan Ledakan

Megapolitan
Walkot Idris Akui Jumlah SMA di Depok Masih Kurang

Walkot Idris Akui Jumlah SMA di Depok Masih Kurang

Megapolitan
Polisi Bekukan 16 Rekening Bank Penampung Dana Judi Online di Bogor

Polisi Bekukan 16 Rekening Bank Penampung Dana Judi Online di Bogor

Megapolitan
Usung Marshel Widianto, Gerindra Serahkan Kursi Bakal Cawalkot Tangsel ke Koalisi

Usung Marshel Widianto, Gerindra Serahkan Kursi Bakal Cawalkot Tangsel ke Koalisi

Megapolitan
Sapu Bersih Judi Online, Pemkot Jakut Juga Akan Razia HP ASN

Sapu Bersih Judi Online, Pemkot Jakut Juga Akan Razia HP ASN

Megapolitan
Hadirnya Marshel Widianto Disebut Cuma Muluskan Kemenangan Petahana Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Akan Tunjukkan Keseriusan

Hadirnya Marshel Widianto Disebut Cuma Muluskan Kemenangan Petahana Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Akan Tunjukkan Keseriusan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com