JAKARTA, KOMPAS.com - Kali Mati yang berada di RW 01, Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara, menjadi tempat favorit anak-anak untuk berenang sejak beberapa tahun lalu.
"Itu memang udah dari beberapa tahun yang lalu (anak-anak suka berenang). Itu banyak ular, ada biawak panjangnya satu meter," ucap Dedi Permana petugas LMK RW 01, Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara, saat diwawancarai oleh Kompas.com, Jumat (28/6/2024).
Dedi mengatakan, setiap harinya anak-anak mulai berenang di Kali Mati sekitar pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Baca juga: Dua Penipu “Like” dan “Subscribe” yang Tertangkap Bertugas Bikin Rekening
Biasanya, mereka datang berkelompok dan bergantian. Menurut Dedi, anak-anak yang biasa berenang di Kali Mati bukan tinggal di lingkungan RW 01, melainkan berasal dari Pademangan Timur, bahkan Kampung Bandan.
Pengataman Kompas.com di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB, ada sekitar enam orang anak yang datang ke Kali Mati.
Sebelum berenang, mereka terlihat memantau lingkungan sekitar untuk memastikan apakah ada petugas LMK atau tidak.
Pasalnya, jika ada petugas LMK anak-anak tersebut dilarang untuk berenang.
Dari kejauhan terlihat, mereka satu per satu melepaskan busananya. Beberapa anak ada yang menyangkutkan busananya ke pohon agar tidak terjatuh dan basah.
Tak lama dari itu, keenam anak tersebut langsung turun ke kali dan berenang. Mereka juga melompat dari atas jembatan secara bergantian.
Senyum bahagia terpancar di wajah anak-anak itu, meski berenang di air yang keruh dan penuh lumpur hitam.
Bahkan, tak jauh dari lokasi mereka berenang terdapat bangkai anjing yang sudah mengambang.
Tak hanya bangkai, Dedi mengungkapkan, di dalam kali tersebut juga terdapat banyak benda tajam. Selain itu, air kali juga terlihat begitu penuh lumut dan sampah daun.
Meski begitu, mereka tetap tak menghiraukan, anak-anak yang duduk di bangku SMP tersebut tetap terlihat asik bermain air.
Saat ditanya, alasan anak-anak itu nekat berenang di kali, karena tak memiliki uang untuk membeli tiket kolam renang.
"Enggak ada uang buat (berenang) di kolam renang," ujar salah satu anak saat ditanya Kompas.com.
Dedi mengungkapkan, sudah berulang kali mencegah anak-anak itu berenang karena berbahaya.
"Mereka loncat dari jembatan itu kan di dalam lumpur ada beling, soalnya pernah ada yang sobek kakinya, tapi enggak ada yang kapok-kapok," jelas Dedi.
Baca juga: Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan 16 Situs Judi Online Sejak 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.