Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dengan Protokol Sederhana

Kompas.com - 23/06/2024, 14:55 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia pada awal September 2024.

Hal ini pun disambut dengan antusias dan juga bahagia, terutama oleh umat Katolik di Indonesia.

Pada kunjungannya tersebut, Paus diagendakan mengikuti sejumlah kegiatan, mulai dari acara kenegaraan bersama Presiden Joko Widodo, lawatan ke Masjid Istiqlal Jakarta, pertemuan dengan perwakilan Gereja Katedral Jakarta, hingga ibadah akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

Baca juga: Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

 

Waktu yang singkat

Untuk diketahui, Paus akan berada di Indonesia pada 3-6 September 2024, atau hanya tiga hari.

Menurut Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignasius Suharyo, kunjungan Paus ke Indonesia kali ini terbilang sangat singkat.

Berbeda dengan tahun 1989, ketika Paus yang sebelumnya juga pernah datang untuk kedua kalinya ke Indonesia.

Saat itu, Paus memiliki waktu yang lebih panjang, sehingga bisa meluangkan waktu bepergian ke daerah-daerah lainnya.

"Karena, kali ini, Paus kan hanya hadir di Jakarta," kata Suharyo saat wawancara dengan Kompas.com di Jakarta, Selasa (18/6/2024). 

Baca juga: Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

"Sementara, ketika 1989 itu kan Paus 10 hari di Indonesia. Jadi yang dikunjungi bermacam-macam. Itu pasti beda," ujar dia.

Wawancara selengkapnya dapat Anda tonton di sini

Karena waktu yang singkat itu pula, Suharyo mengatakan bahwa Paus mungkin tidak akan banyak berinteraksi dengan umat.

Ia pun menimbau agar umat Katolik yang datang ke Jakarta untuk menyambut kedatangan Paus tidak berekspektasi secara berlebihan.

"Nah itulah masalahnya ya, waktu. Kembali lagi, sewaktu saya ikut diajak Bapak Uskup Anton untuk mengumumkan kedatangan Paus itu saya mengatakan, saya yakin nanti banyak umat yang kecewa," terang Suharyo.

"Ya, rasa-rasanya belum (disosialisasikan ke umat). Kalaupun sudah dijelaskan, tetapi belum bisa membayangkan. Karena memang protokol yang harus diikuti itu berbeda dengan kebiasaan kita," jelasnya. 

Baca juga: Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

 

Protokol sederhana

Suharyo juga mengungkapkan, ada fakta menarik dari rencana kunjungan Paus ke Indonesia. Protokol yang dipakai pun akan dilakukan dengan sederhana karena Paus menilai dunia sebagai tempat yang damai.

Halaman:


Terkini Lainnya

Heru Budi dan Gibran Pantau Proyek Penanggulangan Banjir di Kalideres dan Kamal Muara

Heru Budi dan Gibran Pantau Proyek Penanggulangan Banjir di Kalideres dan Kamal Muara

Megapolitan
Gibran dan Heru Budi Bagi-bagi Susu dan Buku Saat Temui Warga di Pasar Ikan Kamal Muara

Gibran dan Heru Budi Bagi-bagi Susu dan Buku Saat Temui Warga di Pasar Ikan Kamal Muara

Megapolitan
Cara Polri Berantas Judi Online : Razia Ponsel Anggota, Pemberian Sanksi hingga Rencana Melibatkan Selebgram

Cara Polri Berantas Judi Online : Razia Ponsel Anggota, Pemberian Sanksi hingga Rencana Melibatkan Selebgram

Megapolitan
Muncul Dugaan Pungli, Palang Parkir Otomatis RTH Kalijodo yang Rusak Akan Diperbaiki

Muncul Dugaan Pungli, Palang Parkir Otomatis RTH Kalijodo yang Rusak Akan Diperbaiki

Megapolitan
Ketua Panitia Lentera Festival Tangerang Pakai Uang Tiket untuk Kepentingan Pribadi

Ketua Panitia Lentera Festival Tangerang Pakai Uang Tiket untuk Kepentingan Pribadi

Megapolitan
Upaya Pencegahan Judi Online di Tubuh Polri, Razia Ponsel Anggota dan Beri Sanksi Pemecatan bagi yang Terlibat

Upaya Pencegahan Judi Online di Tubuh Polri, Razia Ponsel Anggota dan Beri Sanksi Pemecatan bagi yang Terlibat

Megapolitan
Bikin Karcis Parkir RTH Kalijodo hingga Disangka Pungli, Ormas Bilang 'Gate' Otomatis Rusak

Bikin Karcis Parkir RTH Kalijodo hingga Disangka Pungli, Ormas Bilang "Gate" Otomatis Rusak

Megapolitan
Warga Sebut Lampu Tugu Selamat Datang Depok Sering Mati karena Kemasukan Hujan

Warga Sebut Lampu Tugu Selamat Datang Depok Sering Mati karena Kemasukan Hujan

Megapolitan
Harga Tiket Promo Paket Keluarga Jakarta Fair 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Promo Paket Keluarga Jakarta Fair 2024 dan Cara Belinya

Megapolitan
Dharma-Kun Boleh Perbaiki 505.295 Data KTP yang Belum Penuhi Syarat karena Silon Sempat 'Down'

Dharma-Kun Boleh Perbaiki 505.295 Data KTP yang Belum Penuhi Syarat karena Silon Sempat "Down"

Megapolitan
Bareng Gibran, Heru Budi Pantau Pengerukan Lumpur di Kali Semongol Jakbar

Bareng Gibran, Heru Budi Pantau Pengerukan Lumpur di Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Bantah Lakukan Pungli di Samping RPTRA Kalijodo, Perwakilan Ormas Sebut Itu Parkir Resmi

Bantah Lakukan Pungli di Samping RPTRA Kalijodo, Perwakilan Ormas Sebut Itu Parkir Resmi

Megapolitan
Kondisi Tugu Selamat Datang Depok yang Kini Gelap Gulita dan Dicoret-coret

Kondisi Tugu Selamat Datang Depok yang Kini Gelap Gulita dan Dicoret-coret

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 28 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 28 Juni 2024

Megapolitan
Iklan Skincare 'Cerah' Terkait Pilkada Jabar, Bima Arya: Kampanye Harus Beda dan Unik

Iklan Skincare "Cerah" Terkait Pilkada Jabar, Bima Arya: Kampanye Harus Beda dan Unik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com