JAKARTA, KOMPAS.com - Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia pada awal September 2024.
Hal ini pun disambut dengan antusias dan juga bahagia, terutama oleh umat Katolik di Indonesia.
Pada kunjungannya tersebut, Paus diagendakan mengikuti sejumlah kegiatan, mulai dari acara kenegaraan bersama Presiden Joko Widodo, lawatan ke Masjid Istiqlal Jakarta, pertemuan dengan perwakilan Gereja Katedral Jakarta, hingga ibadah akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Baca juga: Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah
Untuk diketahui, Paus akan berada di Indonesia pada 3-6 September 2024, atau hanya tiga hari.
Menurut Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignasius Suharyo, kunjungan Paus ke Indonesia kali ini terbilang sangat singkat.
Berbeda dengan tahun 1989, ketika Paus yang sebelumnya juga pernah datang untuk kedua kalinya ke Indonesia.
Saat itu, Paus memiliki waktu yang lebih panjang, sehingga bisa meluangkan waktu bepergian ke daerah-daerah lainnya.
"Karena, kali ini, Paus kan hanya hadir di Jakarta," kata Suharyo saat wawancara dengan Kompas.com di Jakarta, Selasa (18/6/2024).
Baca juga: Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya
"Sementara, ketika 1989 itu kan Paus 10 hari di Indonesia. Jadi yang dikunjungi bermacam-macam. Itu pasti beda," ujar dia.
Wawancara selengkapnya dapat Anda tonton di sini:
Karena waktu yang singkat itu pula, Suharyo mengatakan bahwa Paus mungkin tidak akan banyak berinteraksi dengan umat.
Ia pun menimbau agar umat Katolik yang datang ke Jakarta untuk menyambut kedatangan Paus tidak berekspektasi secara berlebihan.
"Nah itulah masalahnya ya, waktu. Kembali lagi, sewaktu saya ikut diajak Bapak Uskup Anton untuk mengumumkan kedatangan Paus itu saya mengatakan, saya yakin nanti banyak umat yang kecewa," terang Suharyo.
"Ya, rasa-rasanya belum (disosialisasikan ke umat). Kalaupun sudah dijelaskan, tetapi belum bisa membayangkan. Karena memang protokol yang harus diikuti itu berbeda dengan kebiasaan kita," jelasnya.
Baca juga: Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK
Suharyo juga mengungkapkan, ada fakta menarik dari rencana kunjungan Paus ke Indonesia. Protokol yang dipakai pun akan dilakukan dengan sederhana karena Paus menilai dunia sebagai tempat yang damai.