Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Selamat Perampokan di Pulomas Berhalusinasi dan Takut ke Kamar Mandi

Kompas.com - 19/01/2017, 15:16 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi mengatakan, para korban selamat dari perampokan di Pulomas mengalami trauma mendalam.

Edwin menuturkan, Zanette Kalila Azaria (13) dan empat pekerja rumah tangga di rumah Dodi Triono itu berhalusinasi hingga takut ke kamar mandi.

"Ada yang mengalami halusinasi, ada yang memiliki ketakutan terhadap kamar mandi karena mungkin lama waktunya penyekapan mereka di kamar mandi sehingga empat asisten rumah tangga itu saling bersamaan keluar kamar mandi dan saling menunggu. Sama seperti Zanette, juga masih ada trauma dengan kamar mandi," kata Edwin, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2017).

(Baca: LPSK Dampingi Korban Selamat Perampokan di Pulomas)

Edwin mengungkapkan bahwa para korban selamat itu kini sudah beraktivitas seperti biasa. Zanette tinggal bersama ibunya di kawasan Kelapa Gading, sementara keempat pembantu yang selamat, Santi (22), Fitriani (23), Windy (23), dan Emi (41), tinggal di rumah Dodi yang berlokasi di Pulomas Residence.

"Mereka baru, belum ada sebulan di tempat peristiwa, kemudian terjadi peristiwa tersebut. Mereka berharap prosesnya cepat, dan mereka memilih untuk kembali ke keluarganya. Nanti bila ada persidangan, mereka siap dihadirkan," kata Edwin.

Kebutuhan korban saat ini, kata Edwin, lebih pada pemulihan psikologis agar siap menghadiri proses persidangan.

(Baca: Perampok Pulomas Ingin Minta Maaf kepada Keluarga Korban)

Menurut Edwin, upaya pemulihan psikologis korban sudah dilakukan, dan penyembuhan trauma dijadwalkan secara rutin.

"Trauma healing sudah ada satu kali pertemuan pada minggu lalu dan mungkin akan dievaluasi langsung oleh psikolog," kata Edwin.

Perampokan di Jalan Pulomas Utara Nomor 66 dilakukan Ramlan bersama Erwin Situmorang, Ius Pane, dan Alfins Sinaga dengan menyekap 11 penghuninya sejak Senin (26/12/2016) sore, dan baru diketahui pada Selasa (27/12/2016).

Para korban disekap di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter. Pemilik rumah, Dodi Trianto (59), tewas bersama anaknya, Diona Arika Andra Putri (16) serta Dianita Gemma Dzalfayla (9), akibat penyekapan tersebut.

Teman Dianita yang sedang menginap, Amelia Callista (10), serta kedua sopir Dodi, Tasrok (40) dan Yanto, juga tewas dalam penyekapan itu.

Hasil otopsi menunjukkan, mereka meninggal karena kehabisan oksigen. Mereka yang selamat adalah anak Dodi, Zanette Kalila Azaria (13), serta para pekerja di rumah Dodi, yaitu Santi (22), Fitriani (23), Windy (23), dan Emi (41).

Kompas TV Total 72 Adegan Prarekonstruksi Diperagakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com