Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trotoar di Jalan Raya Ragunan Dirusak untuk Pemasangan Utilitas

Kompas.com - 20/01/2017, 11:59 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama trotoar di sepanjang Jalan Raya Ragunan dipercantik, kini Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan punya pekerjaan baru, sebab trotoar tersebut dirusak. Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi menyebut trotoar dirusak pemilik jaringan untuk memasang utilitas.

Padahal, trotar baru itu sudah dilengkapi dengan ducting atau boks khusus utilitas.

"Yang kita tidak suka itu seperti ini, kita sudah siapin jalurnya buat mereka utilitas bawah tanah, tetapi mereka dalam melakukan pengerjaan tidak mengurus ijinnya di PTSP. Mereka merusak sarana dan prasarana umum yang sudah bagus kita tata ini," kata Tri saat dihubungi, Jumat (20/1/2017).

Seharusnya, para penyelenggara jaringan telekomunikasi, listrik, dan lainnya, membuat izin resmi dulu ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu baik di tingkat kelurahan maupun di provinsi. Pemkot Jakarta Selatan dan Dinas Bina Marga pun kini memotong kabel utilitas tersebut karena dipasang secara serampangan dan membahayakan pejalan kaki.

Setelah itu, para pemilik utilitas akan dipanggil dan dipaksa merapikan trotoar seperti semula. Bina Marga sebelumnya sudah bersurat agar pemasangan kabel sesuai standar dan tidak menjulur keluar.

"Bina marga sudah beritikad baik tetapi tidak ada respons dari mereka, tiba-tiba trotoar yang sudah jadi dirusak," kata Tri. (Baca: Utilitas Jalan Masih Semrawut)

Trotoar di Jalan Raya Ragunan dibangun dalam rangka perbaikan trotoar di wilayah Jakarta Selatan bersama dengan trotoar yang di Jalan TMP Kalibata, Jalan Iskandarsyah, Jalan KH Abdullah Syafii, Jalan Melawai Raya dan Jalan Bulungan, senilai Rp 79 miliar.

Boks ducting disediakan agar pemilik utilitas tak perlu membongkar trotoar jika ingin mengganti atau memasang kabel. Boks ducting ini dibuat dengan kedalaman sekitar 2,5 meter dan jarak 20 meter tiap boksnya.

Kompas TV Misteri Sampah Kabel Terungkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Megapolitan
Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Megapolitan
Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Megapolitan
Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com