Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Jam Masih Ada Api, Ini Kesulitan Petugas Damkar Padamkan Kebakaran Pasar Senen

Kompas.com - 20/01/2017, 13:07 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 30 jam lamanya kebakaran di Pasar Senen, Jakarta Pusat belum juga padam. Ada beberapa kesulitan yang dialami petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan Si Jago Merah.

Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat, Hardiswan mengatakan salah satu kendalanya karena mayoritas kios yang terbakar adalah kios penjual pakaian.

"Itu kan yang terbakar kebanyakan tekstil jadi cukup sulit untuk dipadamkan. Kita harus bongkar satu per satu kios untuk cari yang masih terbakar. Kalau enggak bener-bener dipadamin, kita tinggal nanti kebakar lagi," ujar Hardiswan saat temui di lokasi, Jumat (20/1/2017).

Hardiswan menambahkan, kesulitan lainnya adalah sumber air untuk memadamkan api. Pasalnya, sumber air dari kolam renang di GOR Senen sudah habis.

"Sekarang kita nyedot airnya dari Kali Lio dan Kali Kwitang," ucap dia.

Tak hanya itu, kesulitan lainnya adalah soal selang air. Selang air tersebut dibentangkan dari sumber air ke Pasar Senen tempat terjadinya kebakaran. (Baca: Air Kolam Renang Habis Disedot untuk Padamkan Api di Pasar Senen)

Selang-selang tersebut harus terpaksa malang melintang di jalan. Selang-selang itu terlindas kendaraan yang melintas di ruas jalan tersebut.

"Gara-gara terlindas air suka mampet. Selain itu juga kadang bocor, jadi harus kita tambal dulu," kata dia.

Akhdi Martin Pratama Suasana di kolam renang GOR Senen, Jakarta Pusat pada Jumat (20/1/2017). Air kolam renang ini habis karena disedot untuk padamkan kebakaran Pasar Senen.
Hardiswan menuturkan, sejak pasar tersebut terbakar, petugas bekerja selama 24 jam penuh. Beruntung, petugas dari seluruh wilayah di Jakarta diperbantukan untuk memadamkan api.

"Pasukan cadangan juga kita kerahkan. Petugas baru ganti shift jam 04.00 WIB tadi," ucapnya.

Hardiswan menjelaskan, setidaknya ada 400 hingga 500 petugas Damkar sejak kemarin dikerahkan. Personel tersebut gabungan dari seluruh wilayah Jakarta.

Dalam proses pemadaman, kata Hardiswan, personelnya ada beberapa orang yang luka-luka. Mereka terkena paku atau serpihan kaca dari dalam pasar. (Baca: Cerita Petugas Taklukkan Api di Pasar Senen yang Sudah 12 Jam Tidak Padam )

Hingga saat ini, petugas Damkar masih berjibaku memadamkan api. Pasalnya, kepulan asap hitam masih terlihat keluar dari dalam pasar.

"Kita berusaha secepatnya agar bisa padam. Belum bisa diprediksi kapan ini benar-benar padam. Saat ini masih proses pendinginan," kata Hardiswan.

Sebanyak 70 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan di lokasi. Kebakaran terjadi di Blok 1 dan Blok 2 di lantai dasar sampai dengan lantai 3 Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Kebakaraan terjadi mulai pada Kamis kemarin pada 04.20 WIB. Dugaan sementara penyebab kebakaran ini karena korsleting. Data sementara saat ini, sekitar 1.691 kios yang terbakar dalam peristiwa itu.

Kompas TV Kebakaran Pasar Senen Diduga Kuat Akibat Korsleting
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com