Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI: Di Apartemen Itu "Banjir" Daftar Pemilih Tambahan

Kompas.com - 16/02/2017, 13:42 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah pemilih di apartemen yang menggunakan e-KTP atau surat keterangan (suket) pada pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta dalam daftar pemilih tambahan atau DPTb, Rabu (15/2/2017), membeludak. Hal ini terjadi karena mereka tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT).

"Saya kemarin kaget, di apartemen itu banjir DPTb, kaget saya. Kami kesulitan melakukan pendataan di apartemen, ini akhirnya," ujar Komisioner KPU DKI Jakarta Pokja Pemutakhiran Data Pemilih Moch Sidik, Kamis (16/2/2017).

Pada saat pemutakhiran data pemilih dilakukan, petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) kesulitan mendata penghuni apartemen. Padahal, KPU DKI sudah berkoordinasi dengan pengelola apartemen dan Dinas Perumahan DKI Jakarta.

"Karena memang kami udah teriak-teriak dengan pengelola, dengan pemerintah, dengan persatuan penghuni, dibuka saja mana warga DKI yang tinggal di sini, jangan ditutup-tutupi, orang untuk kepentingan menyelamatkan hak pilih dia," kata dia.

Oleh karena masih hanya pengelola apartemen yang tidak memberikan akses, akhirnya banyak pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT. Sementara itu, saat mereka menjadi DPTb dengan membawa e-KTP atau surat keterangan, surat suara yang tersedia habis.

Sebabnya, surat suara yang tersedia hanya sejumlah DPT ditambah 2,5 persen surat suara tambahan dari DPT per TPS.

"Di lapangan, yang namanya DPTb tidak semuanya tercatat karena persoalan kehabisan surat suara, apalagi dia datang setelah pukul 13.00, maka ditutup itu TPS," ucap Sidik.

Kompas TV Kemeriahan pelaksanaan Pilkada tidak hanya dirasakan warga, di Jakarta sejunmlah tokoh termasuk Presiden Joko Widodo ikut memberikan suaranya pada Pilkada Jakarta kali ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com