JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz mengatakan, Pilkada DKI Jakarta 2017 didominasi oleh pemilih rasional. Mereka menentukan pilihannya berdasarkan faktor keagamaan dan faktor visi-misi para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Jadi kadar rasionalitas pemilih Jakarta itu bisa naik atau turun tergantung pada informasi yang didapatkan," kata Masykurudin dalam sebuah diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (27/2/2017).
Masykurudin menyatakan, tingkat rasionalitas pemilih di Jakarta lebih besar yang melihat visi misi para paslon ketimbang melihat dari sisi keagamaan. Karena itu, menurut dia, jika ingin memenangi Pilkada DKI 2017 putaran kedua para pasangan calon yang bertarung harus mempertajam kembali visi misinya.
"Oleh karena itu paslon 2 dan 3 sejauh mana mereka bisa menhkomunikasikan gagasan pembangunannya kepada pemilih Jakarta terutama pemilih golput. Itu sebenarnya kunci dari kemenangan," kata Masykurudin.
Berdasarkan rekapitulasi suara Pilkada DKI Jakarta, pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memeroleh 937.955 suara atau sekitar 17,05 persen. Pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memeroleh 2.364.577 suara atau 42,99 persen. Pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno memeroleh 2.197.333 suara atau 39,95 persen.
Berdasarkan hasil hitungan tersebut, pasangan calon yang akan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua adalah Basuki-Djarot dan Anies-Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.