Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPO Stasiun Tanah Abang yang Justru Membuat Penumpukan Penumpang

Kompas.com - 11/03/2017, 08:03 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - 'Wuuuuu,' teriak warga sambil berdesakan. Mereka berebut untuk turun ke bawah. Antrean pun tak beraturan. Dari tujuh baris menyempit menjadi dua baris, sehingga terpaksa warga mengantre cukup lama.

Kondisi ini merupakan gambaran singkat di jembatan penyebrangan orang (JPO) baru Stasiun Tanah Abang, Jumat (10/3/2017) sore. Pada jam-jam sibuk, seperti pergi dan pulang kantor, warga berdesak-desakan berpindah antar-peron.

Kondisi ini kian diperparah lantaran eskalator dan tangga manual belum berfungsi maksimal. Misalnya eskalator dan tangga manual untuk menuju dan dari peron dua dan tiga.

Dari dua eskalator, satu di antaranya mati dan tangga manual pun belum berfungsi. Alhasil, warga pun menumpuk.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Sejumlah penumpang kereta menggunakan tangga berjalan (escalator) yang mulai dioperasikan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2017). Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) mulai di ujicoba untuk pengguna jasa KRL berpindah antar peron.
"Kalau fasilitas baru begini, malah jadi merepotkan," kata Adrian (32), salah satu penumpang, sambil berdesak-desakan menuju peron dua dan tiga, Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Adrian menyarankan bila ada fasilitas yang belum berfungsi, harusnya belum dibuka untuk publik. Apalagi, JPO ini menjadi salah satu fasilitas penyeberangan antar-peron, setelah penyeberangan di bawah ditutup. Konsentrasi penyeberangan penumpang pun menumpuk di atas JPO.

Pendapat serupa juga diberikan oleh Rianti (37). Penumpang kereta rel listrik (KRL) tujuan Bogor ini merasa JPO belum efektif bila membuat penumpukan penumpang.

Dia mengakui bahwa keberadaan JPO membuat aman penyeberangan antar-peron, namun masih memakan waktu lantaran antre.

"Ini saya dari masuk stasiun sampai di JPO sudah hampir lima menit karena penuh. Kalau nyeberang di peron bawah biasanya dua menit karena kan besar jalannya," kata Rianti.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Sejumlah penumpang kereta menggunakan tangga berjalan (escalator) yang mulai dioperasikan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2017). Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) mulai di ujicoba untuk pengguna jasa KRL berpindah antar peron.
Rata-rata penumpang sudah mengetahui waktu keberangkatan kereta mereka. Oleh karena itu, penumpang biasanya datang mendekati waktu keberangkatan. Dengan adanya JPO, diakui mereka tertinggal kereta pada jadwal biasa.

"Saya biasa naik kereta Bogor sekitar pukul 16.20, jadi ini naik kereta sekitar pukul 16.30," kata dia.

Sementara itu, petugas KRL di JPO tak ada yang bisa dikonfirmasi terkait penyebab belum berfungsinya sejumlah eskalator dan tangga manual. Mereka mengatakan tidak memiliki kewenangan untuk menyampaikan informasi tersebut.

JPO Stasiun Tanah Abang memiliki panjang 60 meter dan lebar 6 meter. JPO ini dilengkapi dengan tiga tangga manual dan enam eskalator. Pada sisi kanan dan kiri JPO juga dipasang kaca. Bersamaan dengan pengoperasian JPO, bangunan hall baru di sisi utara Stasiun Tanah Abang dengan pintu masuk utama yang dibuka melalui jalan Jatibaru juga mulai difungsikan.

Hall tersebut dilengkapi dengan fasilitas 15 gate elektronik yang dapat digunakan untuk transaksi tiket masuk dan keluar Stasiun Tanah Abang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com