Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Saya Tak Mau Cengeng...

Kompas.com - 20/03/2017, 09:46 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengaku sudah mengantisipasi kemungkinan adanya usaha yang mendiskreditkan dia dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sandiaga menyinggung pelaporan terhadap dirinya ke polisi dan pemanggilan dia sebagai saksi oleh polisi.

"Saya sudah antisipasi ini, dalam politik pasti ada usaha untuk mendiskreditikan lawan, lazim di demokrasi. Kita perlu tanyakan, kenapa sekarang, motivasinya apa?" kata Sandiaga dalam "Sapa Pagi" Kompas TV, Jakarta, Senin (20/3/2017).

Adapun Sandiaga dilaporkan Ketua Dewan Direksi Ortus Holdings Edward S Soeryadjaya ke polisi atas tuduhan tindak pidana penggelapan. Sandiaga dilaporkan bersama rekan bisnisnya, Andreas Tjahyadi.

Kuasa hukum Edward Soeryadjaya, Fransiska Kumalawati Susilo, sebelumnya mengatakan bahwa Andreas dan Sandiaga diduga melakukan penggelapan dalam penjualan sebidang tanah di Jalan Raya Curug, Tangerang Selatan, Banten, pada 2012.

(Baca juga: Sandiaga Uno Dilaporkan ke Polisi oleh Edward Soeryadjaya)

Selain itu, Sandiaga dimintai keterangan oleh polisi sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan pada 2013.

Kendati demikian, Sandiaga mengaku siap menghadapi semuanya. "Saya tak mau cengeng, begitu (ada upaya) turunkan kredibilitas publik, saya hadapi," kata Sandiaga.

Ia memastikan, dalam dunia bisnis, dia selalu menaati koridor hukum. Sandiaga pun menilai, laporan terhadap dia terkait dugaan penggelapan itu dibuat-buat.

Sandiaga menceritakan bahwa dugaan penggelapan ini merupakan perseteruan sahabat lama antara pelapor, Edward Soeryadjaya, dan salah satu terlapor, Andreas Tjahyadi.

Perseteruan itu lantaran keduanya berseberangan pilihan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Dia pun menyayangkan jika pesta demokrasi lima tahunan ini memecah persahabatan.

"Saya beritikad baik untuk mendamaikan dua pihak yang berseteru," kata dia.

Terkait langkah selanjutnya, Sandiaga memastikan tak akan melaporkan balik Edward. Dia membiarkan masayarakat sendiri yang menilai kasus ini.

"Kalau saya ikut laporkan balik, jangan-jangan saya takut kalau saya ada salah. Buat apa memperkeruh suasana," kata dia.

(Baca juga: Penuhi Panggilan sebagai Saksi, Sandiaga Akan Berlari ke Polsek Tanah Abang)

Kompas TV Dukungan Parpol Koalisi â??Cikeasâ?? di Putaran 2 Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com