Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Tidak Akan Penuhi Panggilan Polisi Besok

Kompas.com - 20/03/2017, 21:30 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Keamanan Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Yupen Hadi, mengatakan, Sandiaga tidak akan memenuhi panggilan polisi terkait pemeriksaan dalam kasus dugaan penggelapan uang penjualan tanah di Jalan Curug Raya, Tangerang, Banten.

"Dengan sangat menyesal, Bang Sandi besok tidak dapat menghadiri panggilan tersebut," ujar Yupen dalam konferensi pers di Posko Pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017) malam.

Baca: Tim Advokasi: Sandiaga Tidak Pernah Lari dari Persoalan Hukum

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menjadwalkan pemeriksaan cawagub DKI Jakarta itu nomor pemilihan tiga itu pada Selasa besok pukul 13.00 WIB.

Yupen mengatakan, pada prinsipnya Sandi akan menghadapi semua proses hukum yang dialamatkan kepadanya. Namun, Sandi tidak bisa menghadiri penggilan pada Selasa besok karena sudah memiliki jadwal kampanye.

Sandi juga akan menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke KPK.

"Kami juga sudah susun jadwal berapa hari sebelumnya karena memang ini adalah momennya kampanye, banyak warga yang ingin bertemu, apalagi besok kami juga ada acara di KPK, LHKPN, maka itu adalah agenda yang tidak bisa di-cancel, tidak bisa dibatalkan," kata dia.

Yupen mengatakan, Sandi akan menghadiri panggilan berikutnya, kapan pun polisi melayangkan surat panggilan.

Namun tim Anies-Sandi berharap penyelidikan kasus tersebut ditunda sampai pilkada selesai.

"Kalau bisa sih ditunda sampai setelah Pemilu saja supaya tidak ada dugaan-dugaan ini bermuatan politik. Tapi kalaupun polisinya memaksakan, kami akan hadapi," ucap Yupen.

Sandi dan rekannya Andreas Tjahjadi diduga telah melakukan penggelapan saat menjual lahan di Jalan Raya Curug, Tangerang Selatan, pada 2012. Dugaan penggelapan itu dilaporkan oleh Fransiska Kumalawati Susilo pada 8 Maret 2017, yang dalam laporan polisi, disebut bertindak sebagai kuasa hukum dari Djoni Hidayat.

Saat dihubungi Kompas.com pada pekan lalu, Fransiska mengatakan bahwa dirinya bertindakan atas nama keluarga Edward Soeryadjaya.

Baca: Sandiaga Uno Dilaporkan ke Polisi oleh Edward Soeryadjaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com