Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Sukses Ahok-Djarot: Meributkan soal Peci Itu Kekanak-kanakan

Kompas.com - 24/03/2017, 11:15 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Bambang Waluyo Wahab, berkomentar soal foto surat suara Djarot yang mengenakan peci.

Tim sukses Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebelumnya menyebut Djarot meniru mereka karena menggunakan peci.

"Benar, Pak Djarot memang meniru. Tetapi meniru Bung Karno, bukan meniru Anies dan Sandi," ujar Bambang kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2017).

Bambang mengatakan peci dipopulerkan oleh Presiden pertama RI Soekarno. Peci juga merupakan lambang nasionalisme. Menurut Bambang, tidak ada yang aneh dengan foto Djarot dan pecinya.

"Pak Djarot kan muslim juga, di samping itu gubernur juga sering tampil mengenakan peci loh. Kalau tiba-tiba mereka mengklaim itu adalah gaya mereka kok terlalu naif ya," ujar Bambang.

Bambang mengatakan bahkan Basuki atau Ahok pun suka mengenakan peci. Misalnya ketika menyambut tamu negara dalam jabatannya sebagai gubernur. Ahok pasti mengenakan jas dan peci.

Menurut Bambang, meributkan masalah meniru peci juga terlalu kekanakan.

"Sesuatu yang tidak perlu dibahas kok jadi persoalan," ujar Bambang. (Baca: Djarot Pakai Peci di Desain Surat Suara Pilkada DKI Putaran Kedua)

Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, merasa Anies-Sandi merupakan trendsetter, sementara Ahok-Djarot merupakan pihak yang hanya mengikuti. Ini terkait foto Djarot dalam surat suara yang kini mengenakan peci seperti Anies dan Sandi.

"Kami kan trendsetter, yang lain followers. Followers mah enggak diinget, he-he-he," ujar Mardani.

Anies juga mengaku senang Djarot mengenakan peci pada desain surat suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

"Ini lagi-lagi kita (Anies-Sandi) senang bahwa ditiru juga (foto di surat suara)," ujar Anies. (Baca: Djarot Pakai Peci di Surat Suara, Anies Senang Kembali Ditiru)

Kompas TV Pilkada serentak yang terjadi di ibu kota DKI Jakarta masih meninggalkan berbagai catatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com