JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ditanya bagaimana cara dirinya mengatasi korupsi dengan modus menitipkan pokok pikiran (pokir) di APBD DKI Jakarta.
Anies menanggapi pertanyaan awak media soal Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang pernah mengatakan adanya koruspi lewat pokir yang disampaikan oleh DPRD DKI.
Menurut Anies, di Indonesia ini DPRD dan pimpinan daerah seperti gubernur banyak. Namun, ia menyatakan antara eksekutif dan legislatif tidak sampai berselisih asalkan saling menghormati, menghargai, dan menjalin komunikasi dengan baik.
"Sehingga tidak ada akomodasi kepentingan-kepentingan yang tidak sejalan dengan kepentingan publik," kata Anies, saat ditemui di kantor Tempo, di Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (21/4/2017).
Baca: Ahok Sebut Masih Ada Anak Buahnya yang Loloskan Pokir DPRD di APBD 2015
"Jadi yang aneh-aneh itu bisa ditolak dengan cara yang baik, benar, tidak buat ramai. Banyak caranya," tambah Anies.
Anies memastikan, ia akan tegas menolak adanya bentuk korupsi. Menurut dia, dalam keluarganya tidak pernah melakukan korupsi.
"Tentulah kita ini sekeluarga lahir batin antikorupsi. Orangtua yang mereka kerjakan, kami enggak pernah ambil dari republik ini, kami ingin menjaga tradisi itu," ujar Anies.