Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Membaca dengan Menumbuhkan Minat Baca Dua Hal yang Berbeda

Kompas.com - 17/05/2017, 13:25 WIB
Dea Andriani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan Hari Buku Nasional 2017 pada hari ini, Rabu (17/5/2017), merupakan salah satu sarana pengingat masyarakat akan pentingnya membaca buku untuk meningkatkan literasi nasional.

Duta Baca Nasional Najwa Shihab mengatakan bahwa peningkatan minat baca di masyarakat Indonesia masih sangat kurang. Dalam hal ini bertepatan dengan peringatan Hari Buku Nasional 2017, Najwa mengimbau agar kesadaran akan pentingnya membaca buku semakin ditingkatkan.

"Kecenderungannya orang tua cukup puas hanya dengan anaknya bisa mengeja. Ketika anaknya sudah bisa baca, keinginan untuk buat anak itu agar suka baca tidak ada," ujar Najwa dalam diskusi bertajuk #AkuBaca di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Barat, Rabu.

Menurut dia sekedar bisa membaca dengan menumbuhkan minat baca adalah dua hal berbeda. Sehingga, menurutnya perlu kerjasama dari berbagai pihak untuk menimbulkan minat baca di masyarakat. Salah satunya adalah dari pemerintah yang memiliki peran krusial.

"Pemerintah punya tangan panjang untuk menggerakkan daerah, bisa mendayagunakan uang untuk mendukung buku. Dana di desa-desa bisa diarahkan untuk subsidi buku dan pendidikan," ujar Najwa.

Sementara itu menurutnya upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengesahkan Undang-Undang (UU) Sistem Perbukuan bulan April lalu, merupakan langkah yang baik dan perlu didukung. Adapun pokok-pokok yang dibahas dalam UU Sistem Perbukuan adalah menjamin ketersediaan buku bermutu, murah, dan merata baik buku umum maupun buku pendidikan.

"UU ini bisa menjamin agar anak-anak Indonesia dapat buku berkualitas dan merata. Tugas kita (masyarakat) mengawal untuk lihat implementasinya seperti apa," jelasnya.

Baca: Minat Baca Orang Pedalaman Lebih Tinggi daripada Orang Kota

Menurut data survei UNESCO pada 2015, tercatat bahwa minat baca masyarakat Indonesia sebesar 0,001 persen atau hanya satu dari 1.000 orang di Indonesia yang suka membaca. Sedangkan menurut kajian Perpusatakaan Nasional di 2015 angka minat baca Indonesia rendah yakni di angka 25,1.

Kompas TV Kompas Gramedia Group Gelar Festival Pustaka Bergerak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com