Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Kalau Mampu, Mbok Jangan Pura-pura Miskin

Kompas.com - 22/05/2017, 09:49 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Pemprov DKI memiliki program-program yang diperuntukan bagi warga tidak mampu. Namun Djarot menyayangkan bahwa banyak warga yang pura-pura menjadi miskin saat Pemprov DKI Jakarta merilis berbagai program untuk warga tidak mampu itu, seperti program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).

"Kalau dia mampu, mbok jangan pura-pura jadi miskin ketika ada program-program seperti ini. Ini menyangkut aspek keadilan dan aspek empati," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (22/5/2017).

Djarot menjelaskan, KJMU diperuntukan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu. Anak-anak yang menerima KJP pada saat SMP dan SMA otomatis akan menerima KJMU apabila dia melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN).

"Kami sudah kerja sama dengan perguruan tinggi negeri, mereka-mereka penerima KJP itu bisa diajukan, otomatis bisa mendapatkan KJMU," kata dia.

Saat tiba di Balai Kota hari ini, salah seorang warga mengajukan agar anaknya menerima KJMU, tetapi anaknya tidak menerima KJP saat SMP dan SMA. Djarot mengatakan warga yang bersangkutan tetap bisa mengajukannya.

"Kalau ada yang tadi usulan dia tidak menerima KJP tapi mengajukan, kami akan survei di lapangan, betul enggak (tidak mampu), supaya adil," ucap Djarot.

Namun, apabila tidak menerima KJMU, warga yang tidak mampu juga bisa menerima beasiswa lainnya dari yayasan beasiswa milik Pemprov DKI Jakarta. Program beasiswa tersebut berbeda dengan KJMU.

Untuk penerima KJMU, Djarot menyebut ada evaluasi bagi mereka yang dilakukan satu tahun sekali dengan melihat indeks prestasi kumulatif (IPK). Apabila IPK mahasiswa yang bersangkutan buruk, Pemprov DKI Jakarta akan mencabut KJMU tersebut.

"Kemudian juga ada evaluasi tentang bagaimana perilakunya. Kalau dia terlibat narkoba, tawuran, dan sebagainya, itu langsung kami cabut. Sifatnya adalah mendidik," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com