Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Pelajari Cara Seoul Tangani Permukiman Liar

Kompas.com - 24/05/2017, 17:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan, menganggap berbagai permasalahan di Jakarta saat ini merupakan masalah yang dulu pernah terjadi di Ibu Kota Korea Selatan, Seoul.

Masalah itu di antaranya tingginya angka urbanisasi yang berdampak terhadap banyaknya permukiman liar.

Anies melontarkan hal itu setelah berbincang dengan Wali Kota Seoul Park Won Soon dalam sebuah jamuan makan pada Rabu (24/5/2017) pagi. Pada kesempatan itu, Anies menyebut Park sempat membagi pengalamannya menata kota.

"Kalau melihat dari deskripsi beliau ada masalah yang sama dengan Ibu Kota yang warganya dari mana-mana. Banyak datang dan tidak hidup dengan standar yang diharapkan," kata Anies saat ditemui di Mandarin Hotel, Jakarta, Rabu (24/5/2017).

(baca: Anies: Wali Kota Seoul Akan Bagi Pengalamannya untuk Tata Kota Jakarta)

Dalam pertemuan dengan Park, Anies menyebut Park juga sempat memaparkan keberhasilannya membangun banyak hunian untuk warga miskin selama enam tahun memimpin kota tersebut.

Terobosan Park itulah yang disebut Anies ingin dicontohnya saat nanti sudah mulai memimpin Jakarta.

"Kami enggak ingin meng-copy paste Seoul. Jakarta punya solusi sendiri. Tapi kami belajar. Saya mau share itu buat Jakarta supaya Jakarta tidak mengulang masalah yang sudah pernah dialami di Seoul," ucap Anies.

Saat ditanya apakah kerja sama yang nantinya dilakukan ditandai dengan pengiriman PNS DKI untuk studi banding ke Seoul, Anies menegaskan belajar untuk mencontoh apa yang diterapkan kota di negara lain tidak harus dengan pergi langsung ke negara itu.

"Belajar itu enggak harus mengirim orang-orang ke sana. Belajar itu bisa nanti orangnya datang ke sini. Yang dari Korea-nya datang ke sini, cerita di sini itu jauh lebih efisien," ucap Anies.

Kompas TV Anies Baswedan Komitmen Penuhi Janji Kampanye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com