Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai UN Siswa SMP Bekasi yang Sempat Ditahan Sudah Diberikan

Kompas.com - 07/06/2017, 14:53 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Bekasi Krisman Irwandi mengatakan, nilai Ujian Nasional (UN) seorang siswa SMP Gelora Bekasi yang mulanya ditahan sudah diberikan kepada siswa yang bersangkutan pada Selasa (6/6/2017).

“Keterkaitan ke SMP Gelora sudah selesai kita tindak lanjuti, nilai hasil ujian sudah diberikan kemarin,” ujar Krisman saat diwawancarai di Kantor Pemkot Bekasi, Rabu (7/6/2017).

(Baca juga: Sekolah Tahan Nilai UN Siswa, Disdik Bekasi Akan Terbitkan Surat Edaran)

Hal ini pun dibenarkan Kepala Sekolah SMP Gelora Supriyanto. Menurut dia, semua nilai UN siswa di sekolah yang dipimpinnya itu sudah dibagikan.

Dia juga menyampaikan, permasalahan ini sudah selesai dan Wali Kota Bekasi sudah memberikan solusi.

“Sebenarnya kan (pembayaran tunggakan) memang belum, cuma ada solusi dari Pak Wali Kota, ya sudah nanti urusannya saya bicara dengan Pak Wali,” kata Supriyanto saat dihubungi melalui telepon.

Adapun siswa kelas IX SMP Glora Bekasi yang tidak bisa mengambil nilai UN adalah CAF. Orangtuanya, Herdian Faturahim (44), sebelumnya mengaku belum memperoleh nilai UN karena belum bisa melunasi tunggakan yang harus dibayarkan ke sekolah.

Tunggakan biaya sekolah CAF diakui pihak sekolah sudah tidak dibayarkan sejak awal bersekolah di sana.

Namun, Supriyanto mengaku sudah mengimbau orangtua untuk membuat surat keterangan tidak mampu (SKTM) sejak CAF masih kelas VII SMP.

Akan tetapi, menurut dia, permasalahan yang terjadi adalah orangtuanya tidak dapat melengkapi persyaratan untuk membuat SKTM karena kartu tanda penduduk (KTP) orangtua CAF bukan KTP Bekasi.

“Masalahnya itu saja, bukan warga Bekasi. Jadi repot, jadi bingung saya. Orang saya sudah suruh pindah (KTP) tapi enggak pindah-pindah,” kata Supriyanto. 

(Baca juga: Menunggak Biaya Sekolah, Siswa SMP di Bekasi Tak Diberi Nilai UN)

Dia juga menegaskan, tidak hanya nilai UN untuk CAF yang sudah diberikan, tetapi juga nilai kelima siswa lainnya.

Selain itu, Supriyanto meminta Wali Kota untuk membantu kelima siswa selain CAF karena mereka warga yang tidak mampu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com