Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Djarot Ganti Wali Kota Jakut dan Bupati Kepulauan Seribu

Kompas.com - 11/07/2017, 10:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan mengganti Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi dan Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo. Alasannya, kedua pejabat tersebut sudah terlalu lama berada di wilayah itu.

"Bupati Kepulauan Seribu itu kan sudah lama sekali ya di sana, maka ini untuk penyegaran. Artinya dia akan dimutasi ke darat, dia kan di laut atau di pulau sudah lama," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (11/7/2017).

(Baca juga: Rencana Perombakan Pejabat pada Akhir Masa Jabatan Djarot)

Sebelum menjadi Bupati, Budi menjabat Wakil Bupati Kepulauan Seribu sejak 2015. Setelah itu, dia menjadi Bupati Kepulauan Seribu sejak Agustus 2015 hingga saat ini.

Djarot mengatakan, alasan pergantian Wahyu sebagai Wali Kota Jakarta Utara juga sama yaitu untuk penyegaran.

"Dulu kan dia wakil wali kota dan sekarang wali kota, maka perlu penyegaran, itu saja sebenarnya," ujar Djarot.

Ia tidak mau memberi tahu terlebih dahulu ke mana Wahyu dan Budi akan dipindahkan. Hal itu akan disampaikan saat pelantikan berlangsung.

Wahyu akan digantikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Husein Murad, sedangkan Budi akan diganti oleh Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Irmansyah.

"Untuk wilayah kan memang tugasnya berat juga ya. Maka Pak Husein Murad kita mutasi kesana karena eselonnya sama," ujar Djarot.

(Baca juga: Pejabat Usulan Djarot Ini Dianggap Layak Jadi Wali Kota Jakut dan Bupati Kepulauan Seribu)

Ia mengatakan, rencana perombakan ini merupakan bagian dari evaluasi. Setelah ini, Djarot ingin agar jajaran wali kota dan bupati bisa bekerja lebih optimal.

Djarot juga meminta jajaran wali kota dan bupati mengevaluasi kinerja lurah dan camat mereka.

"Jadi jangan lagi mereka membiarkan bangunan liar dan harus menjaga ketertiban di wilayah," ujar Djarot.

Kompas TV Jakarta diperkirakan akan dihadapkan dengan masalah pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com