JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat, Riswan Efendi mengatakan warga Jakarta Barat sudah tidak memerlukan rakit untuk menyeberangi sungai karena kini sudah tersedia jembatan untuk menunjang aktivitas warga.
"Memang kami lihat masih banyak rakit atau sering kita sebut 'gethek' reyot di sejumlah kali, saya rasa sekarang sudah tidak perlu ada lagi," ujar Riswan, kepada Kompas.com, Kamis (3/8/2017).
(baca: Ironi Keberadaan Rakit Reyot di Tengah Megahnya Kota Metropolitan...)
Pada Rabu (2/8/2017), Kompas.com menilik rakit reyot yang masih beroperasi di Sungai Mookervart, Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Rakit reyot itu hanya berjarak sekitar 100 meter dari jembatan penyeberangan terdekat.
Namun untuk menghilangkannya, Riswas menyatakan perlu pendekatan yang baik karena rakit itu sudah berada di sana sebelum jembatan penyeberangan dibangun.
"Di Daan Mogot itu kan sebenarnya kalau warga mau jalan sedikit di jalur pedestrian yang sudah rapi lalu menyeberang ke jembatan kan sebetulnya bisa," ucap Riswan.
Rakit reyot di sungai tersebut dibuat dari bahan sekadarnya. Badan rakit terbuat dari kayu yang tidak tersusun rapi. Atap rakit ditopang empat tiang kayu yang ukurannya tidak sama.
Atapnya pun hanya terbuat dari lembaran papan dilapisi terpal yang sudah usang. Kondisi rakit itu sangat kontras dengan lingkungan di sekitar kali Mookervart yang sudah tersusun rapi.