Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kenapa Sih Tangga JPO-nya Panjang Banget?"

Kompas.com - 24/08/2017, 08:19 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang wanita baru saja turun dari bus transjakarta di Halte Samsat Barat, Jakarta Barat. Dua orang tersebut berjalan cepat menuju tapping gate untuk keluar dari area halte. Sembari berjalan keluar dua orang wanita ini berbincang santai.

"Kenapa tangga turunan JPO (jembatan penyeberangan orang)-nya harus panjang dan memutar begitu ya. Padahal kan dibikin pendek bisa, enggak bikin capek jalan," ujar salah satu wanita, Rabu (23/8/2017).

Kejadian serupa juga terjadi saat Kompas.com berada di Halte Transjakarta Harmoni. Sebagai halte sentral, Harmoni memiliki area cukup luas, JPO di halte itupun memiliki ukuran yang panjang.

"Waduh gempor juga ya keluar haltenya, Pa. Panjang banget deh," ujar seorang wanita paruh baya kepada suaminya.

"Iya sih ya, kalau sudah tua begini memang capek," jawab sang suami.

Penjelasan soal JPO

Menanggapi hal ini, Kadis Bina Marga DKI, Heru Suwondo mengatakan, akses naik menuju JPO di Jakarta dibedakan menjadi dua tipe.

"Jadi ada tipe trap yang menggunakan anak tangga dan tipe ramp yang tanpa menggunakan anak tangga," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (23/8/2017).

Ia menjelaskan, untuk tipe trap atau anak tangga biasanya tidak akan dibuat sepanjang tipe ramp atau yang hanya berupa plat datar tanpa anak tangga.

"Tipe ramp sengaja dibuat panjang sehingga penyandang disabilitas, misal saja yang menggunakan kursi roda bisa memanfaatkan," kata dia.

Ia menyebutkan, akses menuju JPO di Harmoni dan Samsat Barat merupakan tipe ramp.

"Kenapa di lokasi itu menggunakan tipe ramp? Karena memang memungkinkan lokasinya," ucapnya.

Suwondo menambahkan, akses JPO tipe ramp membutuhkan area yang panjang karena akses tipe ini didesain dengan sudut kemiringan yang tak begitu curam sehingga tak akan membahayakan para disabilitas.

"Juga penggunaan ramp biasanya tidak di depan pemukiman karena akan menutupi kediaman atau usaha orang kecuali lahannya bebas," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com