Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran: Menunggu Bantuan Pak Anies Juga, yang DP Nol Itu...

Kompas.com - 25/08/2017, 17:21 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Munah, warga RT 016 RW 07 Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur berharap banyak agar pemerintah memberi bantuan untuk bisa kembali membangun rumahnya yang habis terbakar.

Munah merupakan salah satu korban kebakaran di permukiman padat penduduk di daerah Kebon Pala pada Minggu (20/8/2017).

Ia mengaku tinggal di rumah tersebut sejak 1988. Hampir sebagian hidupnya dihabiskan bersama keluarga di rumah tersebut.

(Baca juga: Korban Kebakaran Kebon Pala Menanti Bantuan Perlengkapan Sekolah)

Munah mengatakan, rumah yang terbakar itu menyimpan banyak kenangan baginya. Itulah mengapa Munah dan keluarganya enggan pindah meskipun rumahnya terbakar.

"Kalau saya sih menunggu bantuan Pak Jokowi (Joko Widodo) saja. Tabungan juga belum ada. Ya lihat nanti saja-lah," ujar Munah saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (25/8/2017).

Saat bercerita, Munah tiba-tiba menyinggung soal program DP rumah Rp 0 yang dijanjikan gubernur-wakil gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Munah berharap, janji tersebut bisa terealisasi jika rumahnya yang terbakar itu tidak juga selesai dibangun kembali. "Nunggu bantuan Pak Anies juga kan, yang DP itu," ujar Munah.

Warga lainnya, Rohmat, berharap diberi bantuan berupa bahan material untuk bisa membangun kembali rumahnya.

Ia yang tinggal 55 tahun di daerah itu mengaku belum memiliki rencana, apakah akan tetap tinggal di rumah tersebut atau pindah.

(Baca juga: Baju dan Buku Habis Terbakar, Ratusan Anak di Kebon Pala Tak Sekolah0

Rohmat yang tinggal bersama istri serta anak-anaknya itu bekerja sebagai buruh bangunan. "Selanjutnya ya kalau pemerintah bisa ngebantu, ya saya pengin tetap tinggal di sini," ujar Rohmat.

Kebakaran yang terjadi pada Minggu pekan lalu menghanguskan 482 rumah yang berada di RW 06 dan 07 Kebon Pala, Jakarta Timur.

Diduga, api berasal dari korsleting. Tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.

Kompas TV Kebakaran terjadi pada Senin dini hari. Kebakaran baru padam setelah 10 unit pemadam dikerahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com