Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Kebon Pala Menanti Bantuan Perlengkapan Sekolah

Kompas.com - 25/08/2017, 16:51 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, kOMPAS.com - Sejumlah warga korban kebakaran di permukiman padat penduduk kawasan Kebon Pala Tanah Rendah, Jatinegara, Jakarta Timur mengeluhkan perlengkapan sekolah anak mereka yang habis terbakar pada Minggu (20/8/2017).

Warga RT 16 RW 07, Munah, mengatakan bahwa karena tak ada perlengkapan sekolah, seperti seragam sekolah yang habis terbakar, anaknya yang masih duduk di bangku SMP itu terpaksa meliburkan diri.

(Baca juga: Pemprov DKI Diminta Penuhi Kebutuhan Sekolah Anak Korban Kebakaran)

Rumah Munah habis terbakar dalam kebakaran pekan lalu tersebut. Sejauh ini, kata Munah, belum ada bantuan dalam bentuk perlengkapan sekolah yang diterimanya.

"Ya sekarang pada libur semua. Entar deh Senin masuk kalau ada seragamnya. Kalau sekarang yang banyak bantuan baju-baju rumah bekas, makanan. Katanya sih bantuan seragam udah ada, tetapi masih di RW apa kelurahan begitu," ujar Munah lokasi kebakaran, Jumat (25/8/2017)

Warga lainnya, Ita, berharap pemerintah memberikan bantuan seragam sekolah untuk warga.

Ia mengatakan, saat ini anaknya yang masih SD tetap bersekolah. Namun, anaknya itu tak mengenakan seragam sekolah seperti anak lainnya.

"Sekolah sih tetap, tetapi ya pakai sandal, enggak pakai seragam," ujar Ita.

Kebakaran yang terjadi di permukina warga padat penduduk di Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur menghanguskan  482 rumah di RW 06 dan 07, Jumat (25/8/2017)Kompas.com/David Oliver Purba Kebakaran yang terjadi di permukina warga padat penduduk di Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur menghanguskan 482 rumah di RW 06 dan 07, Jumat (25/8/2017)
Koordinator posko bantuan Rena mengatakan, sampai saat ini belum ada bantuan perlengkapan sekolah yang diberikan.

Dari 1.281 kepala keluarga korban kebakaran, ada 71 orang siswa SD, 38 siswa SMP, dan 30 siswa SMA.

"Bantuan seragam sekolah belum ada. Kami menunggu itu karena alat, buku tulis, dan sepatu itu yang kami butuhkan," ujar Rena.

(Baca juga: Baju dan Buku Habis Terbakar, Ratusan Anak di Kebon Pala Tak Sekolah)

Kebakaran yang terjadi pada Minggu pekan lalu menghanguskan ratusan rumah yang berada di RW 06 dan 07.

Dugaannya, sumber api berasal dari korsleting. Tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.

Kompas TV Kebakaran terjadi pada Senin dini hari. Kebakaran baru padam setelah 10 unit pemadam dikerahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com