Warga RT 16 RW 07, Munah, mengatakan bahwa karena tak ada perlengkapan sekolah, seperti seragam sekolah yang habis terbakar, anaknya yang masih duduk di bangku SMP itu terpaksa meliburkan diri.
Rumah Munah habis terbakar dalam kebakaran pekan lalu tersebut. Sejauh ini, kata Munah, belum ada bantuan dalam bentuk perlengkapan sekolah yang diterimanya.
"Ya sekarang pada libur semua. Entar deh Senin masuk kalau ada seragamnya. Kalau sekarang yang banyak bantuan baju-baju rumah bekas, makanan. Katanya sih bantuan seragam udah ada, tetapi masih di RW apa kelurahan begitu," ujar Munah lokasi kebakaran, Jumat (25/8/2017)
Warga lainnya, Ita, berharap pemerintah memberikan bantuan seragam sekolah untuk warga.
Ia mengatakan, saat ini anaknya yang masih SD tetap bersekolah. Namun, anaknya itu tak mengenakan seragam sekolah seperti anak lainnya.
"Sekolah sih tetap, tetapi ya pakai sandal, enggak pakai seragam," ujar Ita.
Dari 1.281 kepala keluarga korban kebakaran, ada 71 orang siswa SD, 38 siswa SMP, dan 30 siswa SMA.
"Bantuan seragam sekolah belum ada. Kami menunggu itu karena alat, buku tulis, dan sepatu itu yang kami butuhkan," ujar Rena.
Kebakaran yang terjadi pada Minggu pekan lalu menghanguskan ratusan rumah yang berada di RW 06 dan 07.
Dugaannya, sumber api berasal dari korsleting. Tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/25/16511671/korban-kebakaran-kebon-pala-menanti-bantuan-perlengkapan-sekolah