Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pemprov DKI Agar Warganya Tak Dirawat Lama di RS

Kompas.com - 30/08/2017, 09:36 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan RSUD Jatipadang dan RSUD Kebayoran Baru di Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2017). Dalam peresmian RSUD Kebayoran Baru, Tim Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH) juga turut diresmikan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi menjelaskan Tim KPLDH dibentuk agar warga yang sakit tidak perlu lama-lama dirawat di rumah sakit.

"Tim KPLDH ada di RSUD dan Puseksmas supaya masa rawat tidak terlalu panjang, kalau sudah dirawat, ya dipulangkan," kata Koesmedi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa sore.

Dalam simulasi yang diperagakan para staf RSUD Kebayoran Baru, seorang pasien yang menderita diabetes sempat dirawat selama tiga hari di rumah sakit. Ketika kondisinya sudah membaik, pasien tersebut dikembalikan kepada keluarganya, meski belum sepenuhnya pulih.

Dokter yang menangani di rumah sakit, nantinya akan menelepon dokter di puskesmas kecamatan atau kelurahan, yang mengunjungi pasien untuk mendampinginya hingga pulih. Keluarga juga akan dibantu untuk merawat dan menangani pasien di rumah.

"Kalau perlu kontrol, baru ke runah sakit. Jadi pasien tidak mondar-mandir," ujar Koesmedi.

(baca: Rumahnya Rusak Akibat Pembangunan RSUD Jatipadang, Warga Ini Minta Ganti Rugi)

Program yang diinisiasi di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu ditujukan agar pasien dilayani hingga tuntas dan efektif. Koesmedi menyebut program tersebut mulai dijalankan di semua RSUD dan puskesmas di Jakarta, khususnya bagi pasien yang berdomisili di kampung dan permukiman kumuh.

Saat ini, Jakarta memiliki 25 rumah sakit tipe D atau rumah sakit kecil, lima rumah sakit kelas B, dan dua rumah sakit tipe A.

Selain itu, ada 439 puskesmas yang tersebar di seluruh kelurahan. Tahun ini, Pemprov DKI menambah rumah sakit di Cengkareng dan Cakung. Lima rumah sakit lama yakni Cipayung, Pademangan, Cilincing, Tugu Koja, dan Kramat Jati juga akan direnovasi.

Kompas TV Salah satunya untuk mempermudah bagi ibu hamil, melahirkan dan bayi baru lahir, E-Brojol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah Bedeng di Pejaten Jaksel, 1 Orang Tewas

Kebakaran Rumah Bedeng di Pejaten Jaksel, 1 Orang Tewas

Megapolitan
Heru Budi Datangi GBK, Bagi-bagi Topi Hingga Warga Berebut Salam

Heru Budi Datangi GBK, Bagi-bagi Topi Hingga Warga Berebut Salam

Megapolitan
Siswi SMAN 61 Akhirnya Pulang dengan Selamat Usai Hilang Dua Hari, tapi Masih Syok

Siswi SMAN 61 Akhirnya Pulang dengan Selamat Usai Hilang Dua Hari, tapi Masih Syok

Megapolitan
Akun Icha Shakilla Diduga Dibajak, Suruh Ibu di Tangsel dan Bekasi Cabuli Anak Kandung

Akun Icha Shakilla Diduga Dibajak, Suruh Ibu di Tangsel dan Bekasi Cabuli Anak Kandung

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 9 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 9 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Jelajahi Tiap Sudut Kota Tua, dari Jembatan Intan ke Sunset Pelabuhan Sunda Kelapa

Jelajahi Tiap Sudut Kota Tua, dari Jembatan Intan ke Sunset Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
PDI-P Siapkan Andika Perkasa hingga Menteri PUPR Maju di Pilkada Jakarta

PDI-P Siapkan Andika Perkasa hingga Menteri PUPR Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
KPU Depok Pilih 'Deri dan Bera' sebagai Maskot Pilkada 2024

KPU Depok Pilih "Deri dan Bera" sebagai Maskot Pilkada 2024

Megapolitan
Kasus Ibu Cabuli Anak, Psikolog Ingatkan Bahaya Terpapar Seks di Usia Dini

Kasus Ibu Cabuli Anak, Psikolog Ingatkan Bahaya Terpapar Seks di Usia Dini

Megapolitan
Siswi SMAN 61 Jakarta yang Hilang 4 Hari Jalani Pemulihan Psikis

Siswi SMAN 61 Jakarta yang Hilang 4 Hari Jalani Pemulihan Psikis

Megapolitan
Polisi Sebut Akun FB Icha Shakila Diduplikasi untuk Suruh Ibu di Tangsel dan Bekasi Cabuli Anak

Polisi Sebut Akun FB Icha Shakila Diduplikasi untuk Suruh Ibu di Tangsel dan Bekasi Cabuli Anak

Megapolitan
Kasus Ibu Cabuli Anaknya, Pemilik Akun Icha Shakila 'Ngaku' Facebook-nya Dibajak

Kasus Ibu Cabuli Anaknya, Pemilik Akun Icha Shakila "Ngaku" Facebook-nya Dibajak

Megapolitan
Panitia PPDB Depok: Yang Usianya Lebih Tua Akan Menang

Panitia PPDB Depok: Yang Usianya Lebih Tua Akan Menang

Megapolitan
Kebakaran di Alam Sutera, 3 Orang Meninggal Dunia Saat Evakuasi ke RS

Kebakaran di Alam Sutera, 3 Orang Meninggal Dunia Saat Evakuasi ke RS

Megapolitan
Polda Temukan Terduga Pemilik Akun FB Icha Shakila yang Suruh Ibu di Bekasi dan Tangsel Cabuli Anak Kandung

Polda Temukan Terduga Pemilik Akun FB Icha Shakila yang Suruh Ibu di Bekasi dan Tangsel Cabuli Anak Kandung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com