Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Pelajar Muncul Lagi, KPAI Minta Antar-sekolah Rekonsiliasi

Kompas.com - 11/10/2017, 16:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merasa prihatin atas tewasnya Muhammad Rafli Ismail (17), korban tawuran antar-pelajar yang terjadi di Cakung, Jakarta Timur, Senin (9/10/2017).

KPAI mendesak sekolah yang terlibat tawuran agar segera melakukan rekonsiliasi antar-sekolah yang bertikai agar tidak terjadi tawuran lagi ke depannya.

"Rekonsiliasi sekolah-sekolah yang terlibat tawuran penting dilakukan agar tidak ada pembalasan sekaligus upaya memutus mata rantai kekerasannya dan kami siap bersinergi dengan Disdik DKI Jakarta," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (11/10/2017).

Selain itu, Retno juga meminta pihak kepolisian agar segera melakukan penyelidikan terhadap pelaku pembunuhan Rafli.

Baca: Tawuran Pelajar di Cakung, Satu Orang Tewas dengan Luka Tusuk

Menurut Retno, pelaku perlu ditangani sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku menggunakan Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak dan UU Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).

Korban Rafli ditemukan saksi Aditya (17) di lokasi kejadian, tepatnya di depan Pasar Ujung Menteng, Cakung dengan kondisi bersimbah darah.

Baca: Polisi Kantongi Identitas Penusuk Pelajar hingga Tewas Saat Tawuran di Cakung

Rafli diketahui menderita luka tusuk di berbagai bagian tubuhnya seperti punggung dan rusuk bawah ketiak sebelah kanan.

"Korban juga mengalami luka sobek di bagian lengan kiri, punggung tangan kiri, dan lutut kanan," kata Kapolsek Cakung Kompol Sukatma.

"Saksi kemudian membawa korban ke Klinik Mitra Waras Pulogebang dan kemudian korban dirujuk ke RS Islam Pondok Kopi. Namun, korban sudah meninggal dunia dalam perjalanan," jelas Sukatma.

Jasad korban kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.

Kompas TV Polisi menyita 40 bilah senjata tajam seperti parang, tombak, dan pedang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com