Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrokan Ormas di Depan Kantor Wali Kota Bekasi, 20 Orang Luka-luka

Kompas.com - 25/01/2018, 14:38 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah ormas bentrok di depan kantor wali kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani, Kamis (25/1/2018). Akibat bentrokan tersebut, 20 orang luka-luka.

"Korban luka dari GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) 18 orang dan 2 orang dari ormas PP (Pemuda Pancasila). Mereka luka-luka karena terkena lemparan botol dan batu," ujar Kasubbag Humas Polres Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing.

Selain korban luka, bentrokan itu juga mengakibatkan kerusakan pada 3 mobil dan 3 sepeda motor.

Menurut Erna, bentrokan terjadi karena ormas gabungan merasa terhina dengan orasi yang disampaikan anggota GMBI.

Baca juga: Sidang Kasus Duel Maut IRT, Keluarga Korban dan Kerabat Terdakwa Bentrok

Adapun massa GMBI melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut pengusutan indikasi adanya kebocoran pajak dan retribusi parkir di Bekasi.

"Orasi yang dilakukan GMBI dianggap menghina ormas gabungan yang sudah standby di Pemkot Bekasi sehingga memancing kemarahan ormas gabungan. Akhirnya terjadi pelemparan botol air mineral dari arah dalam Pemkot Bekasi yang selanjutnya terjadi saling lempar antara massa GMBI dan ormas gabungan sehingga bentrok tidak terhindari," kata Erna.

Baca juga: 5 Mahasiswa Luka Saat Bentrokan, Kantor Dinas Pertanian Dijaga Ketat

Ia mengatakan, bentrokan tersebut terjadi sekitar 30 menit. Sekitar pukul 10.30, aparat kepolisian meredam bentrokan tersebut.

"Situasi sekitar kantor wali kota sudah kondusif. Untuk massa gabungan masih bertahan di dalam Pemkot Bekasi, sedangkan massa GMBI masih bertahan di depan BCA. Petugas keamanan masih bersiaga di Pemkot Bekasi," ucapnya.

Kompas TV Protes atas kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel berakkhir bentrok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Megapolitan
Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com