Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mewarnai Jakarta ala Anies-Sandiaga...

Kompas.com - 12/03/2018, 08:49 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno punya kebijakan tersendiri terhadap tiang-tiang beton di Jakarta. Tiang-tiang itu dibuat semarak dengan warna-warni lukisan.

Seperti akhir pekan lalu, Anies membuka kegiatan pengecatan tiang di bawah Jalan Layang Non-tol Antasari, Sabtu (10/3/2018). Sebagai pembuka, Anies membuat huruf "J" dengan goresan cat berwarna hijau di salah satu tiang itu.

Baca juga : Sumringahnya Anies, Sabtu Pagi Melukis Mural di Tiang Jalan Layang Antasari 

Mewarnai tiang-tiang beton ternyata menjadi salah satu mimpi Anies dan Sandiaga sejak dilantik.

"Alhamdulillah, rencana yang sudah dirancang panjang sejak awal kami bertugas salah satunya adalah menjadikan tiang-tiang beton yang sekarang semata-mata sebagai tiang beton, diubah menjadi kanvas untuk ekspresi seni lukis bagi siswa SMA," ujar Anies di bawah jalan layang Antasari, Jakarta Selatan, Sabtu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melukis mural di tiang Jalan Layang Non-tol Antasari, Sabtu (10/3/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melukis mural di tiang Jalan Layang Non-tol Antasari, Sabtu (10/3/2018).

 

Baca juga : 63 Tiang JLNT Antasari Dihias Mural

Tiang-tiang itu memang diwarnai oleh anak SMA dan SMK. Sebanyak 63 perwakilan SMA dan SMK telah lolos seleksi untuk bisa melukis di tiang itu. Institut Kesenian Jakarta menjadi lembaga yang membantu melakukan kurasi terhadap rancangan lukisan mereka.

Anies dan Sandiaga bukannya tanpa alasan. Dengan mewarnai tiang, dia merasa pelaksanaan visinya untuk membahagiakan warga Jakarta bisa terlaksana.

"Dari awal kita tegaskan bukan hanya kota yang maju tapi warganya bahagia. Kebahagian bisa dari banyak hal termasuk menikmati karya seni dari warga Jakarta sendiri," kata dia.

Siswa SMA dan SMK se-Jakarta melukis pilar-pilar Jalan Layang Non Tol Antasari, Jakarta Selatan, Minggu (11/3/2018). Tak kurang  dari 63 tiang dilukis melibatkan siswa-siswi dari berbagai sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan di Jakarta.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Siswa SMA dan SMK se-Jakarta melukis pilar-pilar Jalan Layang Non Tol Antasari, Jakarta Selatan, Minggu (11/3/2018). Tak kurang dari 63 tiang dilukis melibatkan siswa-siswi dari berbagai sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan di Jakarta.

Baca juga : Kawasan yang Dikenal Liar Itu Kini Menjadi Kampung Mural

Tiang-tiang itu akan menjadi ruang ekspresi yang dinamis. Anies merancangnya agar dilukis oleh anak SMA. Supaya, lukisan di tiang itu tiap tahun bisa berganti, seiring dengan bergantinya angkatan di sekolah dari generasi ke generasi.

Para adik kelas bisa menggantikan lukisan kakak kelasnya. Bahkan mungkin bisa membuat lukisan mural yang lebih baik.

"Anak SMA tiap tahun berganti generasi. Nanti, ini menjadi ruang ekspresi dinamis. Tahun 2019, 2020 bisa secara bergantian diwarnai anak-anak kita," kata dia.

Salah satu mural di kolong Jalan Layang Non Tol Antasari, Jakarta Selatan, Sabtu (10/3/2018). Tak kurang  dari 63 tiang dilukis melibatkan siswa-siswi dari berbagai sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan di Jakarta.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Salah satu mural di kolong Jalan Layang Non Tol Antasari, Jakarta Selatan, Sabtu (10/3/2018). Tak kurang dari 63 tiang dilukis melibatkan siswa-siswi dari berbagai sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan di Jakarta.

Baca juga : Warna-warni Mural Pelajar SMK di Tiang Beton JLNT Casablanca

Pada Desember 2017, Sandiaga juga pernah membuka kegiatan pembuatan mural di tiang JLNT Casablanca. Sandiaga bercerita bahwa kegiatan semacam ini sudah lama dia bicarakan dengan Anies.

"Saat masa-masa kami banyak berjalan, pak Anies ngomong alangkah indahnya, baiknya bila tiang-tiang bisu ini bisa dihiasi seni kreatif oleh anak-anak SMK," kata Sandi.

Bayangan Sandi, warga yang suntuk dengan kemacetan bisa sedikit terhibur dengan lukisan-lukisan itu. Selain itu, tiang warna-warni itu bisa memperindah Jakarta yang sebentar lagi menjadi tuan rumah Asian Games.

Siswa SMA dan SMK se-Jakarta melukis pilar-pilar Jalan Layang Non Tol Antasari, Jakarta Selatan, Minggu (11/3/2018). Tak kurang  dari 63 tiang dilukis melibatkan siswa-siswi dari berbagai sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan di Jakarta.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Siswa SMA dan SMK se-Jakarta melukis pilar-pilar Jalan Layang Non Tol Antasari, Jakarta Selatan, Minggu (11/3/2018). Tak kurang dari 63 tiang dilukis melibatkan siswa-siswi dari berbagai sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan di Jakarta.

Mewarnai kampung-kampung

Tiang-tiang beton di Jakarta bukan satu-satunya sasaran. Anies mengungkapkan, dia juga mau kampung-kampung di Jakarta penuh warna.

Halaman:


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com