Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Pemimpin Baru Indonesia Diharapkan Lahir pada 2019

Kompas.com - 07/04/2018, 17:41 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan, dia mendapat tugas menampung apa yang diinginkan masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia.

Kata dia, saat ini, masyarakat membutuhkan kesempatan besar mengembangkan ekonomi.

Dia pun menyimpulkan masyarakat Indonesia membutuhkan pemimpin yang baru.

"Semakin banyak masyarakat yang mengutarakan keinginan untuk nakhoda baru daripada ekonomi di Indonesia dan pemimpin baru itu diharapkan akan lahir di 2019," ujar Sandiaga di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (7/4/2018).

Baca juga: Sandiaga: Tidak Ada Kompromi, Kami Akan Fokus di Jakarta

Ia pun menyinggung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan pendeklarasian capres.

Dia menyarankan Prabowo lebih banyak menangkap aspirasi masyarakat sebelum deklarasi calon presiden.

Meski demikian, Sandiaga menegaskan, sikap tidak terburu-buru Prabowo itu bukan berarti mereka ragu.

Ia mengatakan, Partai Gerindra tidak ragu mencalonkan Prabowo calon presiden.

Baca juga: Prabowo Dinilai Lebih Baik jadi King Maker daripada Ikut Pilpres

Pada Rakornas Gerindra, lanjutnya, para kader akan memanfaatkannya untuk memberi mandat kepada Prabowo maju Pilpres.

"Tidak ada keraguan sedikit pun dari kami, dari Gerindra, dan dari daerah mau pun pimpinan-pimpinan Gerindra untuk meminta Pak Prabowo menerima. Kami akan lakukan itu di Rakornas, minggu depan," katanya. 

Mandat itu sekaligus untuk menjadikan Prabowo sebagai pemimpin koalisi. Sandiaga mengakui Partai Gerindra tidak bisa sendiri dalam Pilpres 2019

Baca juga: Sandiaga Uno: Pak Prabowo Sama Sekali Tidak Ragu

Partai Gerindra harus merangkul partai lain berkoalisi. Semua itu untuk menawarkan kepada masyarakat mendapatkan pemimpin baru 2019 nanti.

"Tentunya tawaran kami kepada masyarakat dan rakyat di Indonesia untuk pembangunan Indonesia yang lebih bagus dari ini," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta itu. 

Kompas TV Simak dialognya dalam Kompas Petang berikut ini!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com