Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sandiaga Bahas Prabowo dan Pemimpin Baru untuk Indonesia...

Kompas.com - 09/04/2018, 07:19 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir pekan lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno banyak berkomentar mengenai Pemilihan Presiden 2019. Sandiaga yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu membahas tentang Prabowo Subianto, Ketua Umum yang belum juga mendeklarasikan pencalonan sebagai calon presiden.

Sejumlah pengamat berpendapat bahwa Prabowo berada dalam posisi dilematis. Posisi itu menghambatnya untuk melakukan deklarasi.

Namun, Sandiaga menepis itu. Sandiaga mantap mengatakan bahwa Prabowo tidak merasa ragu.

"Pak Prabowo sama sekali tidak ragu, sama sekali tidak ragu, tidak ada keraguan sama sekali di Pak Prabowo," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Sabtu (7/4/2018). 

Baca juga : Sandiaga: Prabowo Tingkatkan Elektabilitas Calon yang Diusung Gerindra

Sandi mengatakan seluruh kader Partai Gerindra juga sudah mantap memilih Prabowo sebagai capres. Pekan depan, Partai Gerindra akan menggelar rakornas.

Sandiaga mengatakan para kader akan menyerahkan mandat sebagai capres kepada Prabowo. Sekaligus menjadikan Prabowo sebagai pemimpin koalisi nanti.

Meski demikian, Sandiaga mengatakan Partai Gerindra tidak buru-buru melakukan deklarasi.

Menurut dia, saat ini Prabowo dan segenap kader Partai Gerindra sedang mengumpulkan aspirasi masyarakat terlebih dahulu. Tujuannya untuk mengetahui pemimpin seperti apa yang diinginkan warga pada Pilpres 2019 nanti.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melambaikan tangannya kepada kader Gerindra usai menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Bidang Advokasi dan Hukum DPP Gerindra  di Jakarta, Kamis (5/4). Dalam acara yang diselenggarakan secara tertutup tersebut Prabowo akan memberikan arahan dan pidato politiknya kepada seluruh kader Partai Gerindra yang hadir.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/18.MUHAMMAD ADIMAJA Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melambaikan tangannya kepada kader Gerindra usai menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Bidang Advokasi dan Hukum DPP Gerindra di Jakarta, Kamis (5/4). Dalam acara yang diselenggarakan secara tertutup tersebut Prabowo akan memberikan arahan dan pidato politiknya kepada seluruh kader Partai Gerindra yang hadir. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/18.

Sandiaga mengatakan partainya tidak mau sekadar mendengar kata elite. Suara masyarakat lah yang harus didengar.

"Bukan mendengar apa yang elite mau. Kalau yang elite mau kan maunya sekarang, sekarang, sekarang terus. Sementara kalau masyarakat bilang 'yah kami ingin didengar'," ujar Sandiaga.

Baca juga : Sandiaga: Pak Prabowo Sudah Populer, Tinggal Menangi Hati Rakyat

"Oleh karena itu kami terus turun ke masyarakat mendengar apa yang dirasakan oleh masyarakat dan apa yang pemimpin baru harus fokus menjalankannya di 2019," tambah dia.

Satu lagi yang harus dimatangkan sebelum melakukan deklarasi adalah mematangkan koalisi. Sandi mengatakan komunikasi intensif sedang dilakukan untuk membentuk koalisi yang kuat.

Partai Gerindra ingin memiliki kesamaan visi dengan partai koalisi nanti bahwa Indonesia butuh pembangunan ekonomi yang lebih cepat.

"Yang Pak Prabowo inginkan adalah kita jangan seperti pemilu atau pilkada yang dulu. Merasa besar, merasa pingin deklarasi cepat-cepat tapi tidak mendengar apa yang diinginkan oleh warga dan mitra koalisi," kata Sandi.

Baca juga : Sandiaga: Gerindra Serap Aspirasi Tokoh Agama Sebelum Deklarasi Capres

Pemimpin baru

Salah satu aspirasi yang sudah ditampung Sandiaga adalah terkait keinginan masyarakat atas pemimpin baru di Indonesia. Sandiaga mengatakan masyarakat berpendapat pembangunan ekonomi tidak berjalan baik. Kata Sandi, mereka butuh pemimpin baru untuk memperbaiki kondisi itu.

"Semakin banyak masyarakat yang mengutarakan keinginan untuk nahkoda baru daripada ekonomi di Indonesia. Dan pemimpin baru itu diharapkan akan lahir pada 2019," ujar Sandiaga.

Selain itu, Sandiaga mengatakan masyarakat sudah mengutarakan keinginan mereka untuk ganti pemimpin. Tepatnya mengganti Presiden RI.

"Mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan pemimpin yang baru, paling enggak yang kita temui," kata dia.

Kompas TV Sohibul Iman menyatakan 11 April mendatang Prabowo Subianto akan mendeklarasikan diri sebagai capres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com