Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahun Pakai Alat Pengurang Takaran BBM, SPBU Curang di Tangsel Raup Untung Rp 1,97 Miliar

Kompas.com - 30/04/2018, 19:54 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pengelola SPBU di Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan mendapatkan keuntungan besar dengan memasang alat pengurang takaran BBM.

"Untuk tempat kejadian perkara (TKP) di Ciputat, Tangerang Selatan, pengelola dapat mengantongi untung Rp 54,9 juta sebulan. Padahal mereka sudah beraksi selama 3 tahun. Keuntungan total Rp 1,97 miliar," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (20/4/2018).

Sementara pengelola sebuah SPBU di Kabupaten Tangerang dapat mengantongi keuntungan hingga Rp 930,9 juta selama satu tahun beraksi.

Baca juga: Pasang Alat Pengurang Takaran Bensin, Teknisi hingga Direktur SPBU di Tangerang dan Tangsel Ditangkap

"Mereka ini pengelola swasta, sistem sewa tanah untuk mendirikan SPBU. Kami masih menelusuri darimana mereka mendapatkan alat pengurang takaran BBM tersebut," katanya. 

Argo mengatakan, kasus pengurangan takaran BBM di kawasan Kabupaten Tangerang terungkap pada 18 April 2018.

Dari lokasi ini diamankan AIS yang merupakan direktur SPBU, manajer operasional berinisial AR, manajer pengawas berinisial DT, kepala pengawas berinisial TR, serta pengawas SPBU berinisial MS, H, dan T.

Baca juga: Pertamina Persempit Gerak SPBU Curang

Pihak SPBU, kata dia, memasang alat menyerupai adaptor yang dipasang di jaringan listrik dan dikendalikan saklar.

"Dengan dipasangnya alat ini, rata-rata pengurangan BBM jenis pertamax, pertalite, dan solar antara 104 sampai 1.099 mililiter per 20 liter pembelian bahan bakar," ujarnya. 

Argo menambahkan, lokasi kedua adalah sebuah SPBU yang berada di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.

Baca juga: Polemik Gugatan SPBU Pramuka yang Merugi Akibat Underpass Matraman

Berbeda dengan lokasi sebelumnya, di SPBU ini, pengelola menggunakan alat tambahan untuk mengurangi takaran BBM.

Namun, dikendalikan dengan remote khusus.

"Pengelola dapat mengendalikan alat itu dari jarak 30 meter dari SPBU. Di SPBU ini pengurangan takaran BBM mencapai 400 hingga 1.245 mililiter setiap pembelian 20 liter BBM," kata Argo.

Baca juga: SPBU di Jalan Pramuka Awalnya Hanya Minta DKI agar Jalan Dilebarkan

Di lokasi ini, polisi mengamankan manajer pengawas SPBU berinisial RLN, pengawas SPBU berinisial SHD dan AN, pengawas bagian keuangan SPBU berinisial AY.

Polisi masih mencari pengontrak SPBU berinisial DS dan teknisi berinisial KML.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com