Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Saya Juga Kalah Berkali-kali, Enggak Apa-apa, Kan?

Kompas.com - 27/06/2018, 12:05 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memgimbau pasangan calon dan pendukung kandidat yang bersaing dalam pilkada serentak 2018 dapat menerima hasil secara lapang dada.

Wiranto meminta masyarakat mencontoh dirinya yang telah beberapa kali kalah dalam kontestasi politik.

"Contohnya, saya juga kalah kok berkali-kali, ya enggak apa-apa, kan, saya masih hidup masih bisa berkhidmat di negeri ini," kata Wiranto kepada wartawan di Taman Malabar, Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/6/2018).

Baca juga: Wiranto: Pilkada Enggak Usah Tegang-teganglah...

Pernyataan Wiranto itu mengundang gelak tawa para awak media yang tengah mewawancarainya.

Seperti diketahui, Wiranto pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2004 dan wakil presiden pada Pemilu 2009.

Meski kedua usahanya itu berujung kegagalan, Wiranto menyebut hal itu bukan masalah baginya.

Baca juga: Pantau Dua TPS di Bogor, Wiranto Serasa Tamasya Politik

"Yang penting kita bisa melihat negeri ini damai dan aman. Kita bisa berkhidmat, bisa ikut ambil bagian dari pengabdian ke negeri ini," katanya.

Ia juga meminta masyarakat tidak mudah melampiaskan kekecewaannya atas hasil pilkada.

Menurutnya, hal itu bisa menghilangkan persatuan di tengah masyarakat.

Baca juga: Menko Polhukam Wiranto Pantau Sejumlah TPS di Bogor

"Kalau setiap kalah kemudian membenci orang, ya negeri ini apa jadinya. Apa yang kita namakan persatuan, kebersamaan, toleransi itu nanti jadi hilang, nanti negeri ini jadi enggak aman lagi," ujar Wiranto.

Rabu ini, 171 daerah menyelenggarakan pilkada serentak guna memilih kepala daerah selama lima tahun ke depan.

171 daerah itu terdiri atas 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com