Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sejak Zaman Soeharto Kali Item Sudah Kotor, Jangan Salahin yang Bikin Tempe"

Kompas.com - 27/07/2018, 13:34 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha tempe di Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara, yang berbatasan dengan Kemayoran, Jakarta Pusat, menolak dituding menjadi penyebab Kali Item kotor dan bau.

Salah seorang pengusaha tempe, Yoyot, mengaku sudah membuka produksi tempe di kawasan tersebut secara turun-temurun sejak zaman Presiden Soeharto. 

"Sejak zaman Soeharto Kali Item ya sudah kotor. Jangan salahin yang bikin tempe karena rumah tangga juga buang sampah ke kali," kata Yoyot saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Kelurahan Sunter Jaya, Jumat (27/7/2018).

Baca juga: Pabrik Tahu Tempe yang Buang Limbah ke Kali Item Diminta Stop Produksi

Yoyot menyatakan, pihaknya tidak pernah membuang limbah tempe ke Kali Item.

Ia memilih mengendapkan limbah tempe untuk dijadikan pakan sapi.

"Kalau saya mengendapkan limbah tempe terus dimasukin dalam karung. Nanti ada orang-orang yang ambil, biasanya dibuat pakan sapi," ujarnya. 

Baca juga: Berkat Biskuit Tempe, Mahasiswa Universitas Brawijaya Lolos ke Final Kompetisi Pangan Dunia

Pendapat serupa diungkapkan Hasan, pengusaha tempe lainnya. Ia mengaku tidak pernah membuang limbah tempe ke Kali Item seperti yang sebelumnya disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno

"Buktinya mana dulu kami buang limbah ke Kali Item. Saya selalu mengendapkan limbah tempe terus saya masukin karung dan dibawa pasukan oranye," kata Hasan.

Ia menyatakan, sejak pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Kali Item sudah kotor dan bau. Namun, ia menilai pasukan oranye pada pemerintahan Ahok lebih rajin membersihkan Kali Item.

Baca juga: Kata Orang Luar Negeri tentang Tempe

Salah satu tempe di kampung Tempe di Kelurahan Sunter Jaya, Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat (27/7/2018)KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Salah satu tempe di kampung Tempe di Kelurahan Sunter Jaya, Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat (27/7/2018)
"Dari zaman Ahok pun (Kali Item) sudah kotor, tetapi kami enggak pernah disalahin tuh, malah (Kali Item) rajin dibersihin. Kalau (Kali Item) enggak mau kotor ya dibersihkan, bukan nyalahin kita," ujarnya. 

Pengusaha tempe lainnya, Said, juga menyatakan Kali Item kotor akibat banyak orang membuang sampah sembarangan di sana.

"Banyak yang buang sampah langsung ke kali. Limbah rumah tangga pun langsung ngalir ke kali seperti limbah bekas cuci baju dan limbah kamar mandi," kata Said.

Baca juga: Mobil Tanpa Sopir Uber Tabrak Pedestrian di Tempe hingga Tewas

Ia mengatakan, kulit kacang kedelai adalah penyebab limbah bekas pembuatan tempe menjadi bau.

Kendati demikian, ia selalu membungkus kulit kacang kedelai ke dalam karung untuk dibawa pasukan oranye.

"Semua pengusaha tempe di sini juga bungkus kulit kedelai ke karung kok. Jangan asal tuduh kita," ujar Said. 

Baca juga: Di Sentra Kripik Tempe Sanan, Gus Ipul Bicara Kedelai Impor

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta pabrik tahu dan tempe yang ada di sekitar aliran Kali Sentiong atau Kali Item berhenti beroperasi.

Sandiaga mengatakan, limbah pabrik rumahan tersebut menjadi salah satu sumber pencemaran di Kali Item.

Kali Item yang tercemar menebar bau busuk. Kali itu melintas tepat di samping Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, yang akan menjadi lokasi penginapan para atlet Asian Games 2018.

Bau tak sedap Kali Item dicemaskan bisa mengganggu kenyamanan para atlet yang menginap di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com