Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Medis Pemprov DKI Bantu Tangani Korban Gempa di RS Wirabuana Palu

Kompas.com - 06/10/2018, 06:51 WIB
Cynthia Lova,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, mengakibatkan bangunan rumah sakit di Kota Palu ambruk pada Jumat (28/9/2018) lalu.

Salah satunya bangunan Rumah Sakit Wirabuana, di Palu Timur.

Sebelumnya, Rumah Sakit Wirabuana Palu tidak difungsikan. Semua pasien berada di lapangan rumah sakit.

Koordinator Tim Medis Pemprov DKI Jakarta, Dokter Arsanto Triwidodo mengatakan, ia bersama timnya mengaktifkan kembali ruangan rumah sakit Wirabuana yang tadinya sempat tidak difungsikan akibat gempa.

Baca juga: Celoteh Anak-anak Korban Gempa Palu Yang Merindukan Sekolah (1)

Banyak perlengkapan medis di ruangan-ruangan Rumah Sakit Wirabuana yang sebenarnya masih difungsikan kembali untuk pasien saat itu.

“Saya kan memang tujuannya ke sini mendirikan rumah sakit darurat, jadi kita kontak terus untuk cari lokasi paling bisa memungkinkan, kita mendirikan rumah sakit darurat dan RS Wirabuana ini kandidat paling memungkinkan di tengah hancurnya beberapa fasilitas rumah sakit di Kota Palu, terlebih mereka memiliki genset dan air bersih untuk keperluan sterilisasi,” kata Arsanto, di Rumah Sakit Wirabuana, Palu Timur, Jumat (5/10/2018).

Saat tiba di Palu, Rabu (3/10/2018), pihaknya langsung bergerak cepat berkoordinasi dengan kepala rumah sakit tersebut, yang saat itu memang membutuhkan tenaga medis.

Sebab, tenaga medis di RS tersebut ada yang harus mengurus keluarganya yang juga jadi korban gempa.

Sejumlah korban gempa akhirnya berhasil ditangani tim kesehatan dari Pemprov DKI yang berjumlah 22 personel tersebut. Tim membangun tempat perawatan darurat di kawasan RS Wirabuana.

Baca juga: Cari Anaknya yang Hilang, Korban Gempa Palu Dapat Kabar Bayi-bayi Dibawa ke Poso

“Awalnya berantakan sekali pascagempa dan barang berserakan. Untungnya, kami kerjakan dengan cepat dan bisa bikin rumah sakit kecil lengkap, sehingga hari Kamis (4/10/2018) rumah sakit darurat ini dapat beroperasi,” ujar dia.

Setelah tim dokter membuka pelayanan, pasien yang sebelumnya hanya mendapat tindakan rawat inap dan penanganan manual, langsung mendapat tindakan operasi.

Sehingga, luka yang mereka derita dapat segera ditangani dan terhindar dari kemungkinan terkena infeksi.

“Hari pertama kita melayani 7 korban gempa dan hari ini 7 juga, per hari ini ada 12 yang sudah ditangani, dan terus berdatangan. Kebanyakan kami lakukan operasi penanganan patah tulang. Selain itu, kami juga membantu beberapa tindakan persalinan,” tutur dia.

Kompas TV Pemerintah akan memfokuskan 3 bulan pertama untuk langkah penyelamatan darurat dan pembersihan wilayah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com