Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Pengecekan Kantong Jenazah Korban Lion Air di JICT 2 Ketat dan Tertutup

Kompas.com - 03/11/2018, 10:33 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Personil gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas), Palang Merah Indonesia (PMI), Polri, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu sigap melindungi proses pengecekan kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610.

Proses pengecekan dilakukan di dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara sesaat setelah kantong jenazah diturunkan dari kapal yang mengangkutnya.

Setiap hari, setidaknya lebih dari 20 kantong jenazah tiba di JICT 2, Tanjung Priok.

Pengamatan Kompas.com di lokasi Jumat (2/11/2018) sekitar pukul 21.00 WIB, ada empat kantong jenazah yang diangkut menggunakan KN SAR Basudewa dari perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: Seorang Penyelam Meninggal Dunia saat Mencari Puing Lion Air

Sesaat setelah kapal merapat ke dermaga, kantong jenazah langsung diturunkan oleh aparat kepolisian untuk diletakkan di tepi dermaga. Selanjutnya, tim Basarnas akan melakukan pengecekan isi kantong jenazah tersebut.

Lokasi penurunan kantong jenazah dibatasi garis kuning polisi dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Para awak media yang ingin mengambil gambar atau video tidak diijinkan untuk melewati garis kuning itu.

Sesaat setelah diturunkan, personil gabungan dari Basarnas dan lainnya dengan sigap membentuk lingkaran mengelilingi kantong jenazah agar tidak dilihat oleh orang-orang termasuk awak media. Lingkaran yang dibuat pun tampak rapat.

Aparat kepolisian yang berjaga juga melarang drone untuk merekam proses pengecekan kantong jenazah.

Baca juga: Pasukan Amfibi dan Tim Investigator Telusuri Keberadaan CVR Lion Air

"Tolong drone itu diturunkan dulu," ujar salah satu aparat kepolisian saat melihat sebuah drone merekam proses pengecekan, Jumat.

Tak ada sedikitpun celah bagi awak media untuk mengambil gambar atau sekedar melihat isi kantong jenazah.

Setelah dilakukan pengecekan, kantong jenazah akan dipindahkan ke kantong jenazah yang baru untuk dikirim menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Selanjutnya, jenazah akan diidentifikasi oleh tim disaster victim investigation (DVI) Polri.

Seperti diketahui, Pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, 2 bayi, serta 2 pilot dan 6 awak pesawat lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com