Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI Ragukan "Skybridge" Diminati PKL Tanah Abang

Kompas.com - 12/11/2018, 16:41 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi khawatir para pedagang kaki lima (PKL) tetap mengokupasi Jalan Jatibaru Raya, meskipun Pemprov DKI Jakarta tengah membangun skybridge yang dilengkapi kios-kios untuk PKL berjualan di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Menurut Prasetio, hal itu akan menjadi permasalahan baru yang dihadapi Pemprov DKI.

"Memang enggak ada PKL lagi di bawah (Jalan Jatibaru)? Ada lagi PKL, pasti ada PKL. Problema baru lagi, tambah problema," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).

Baca juga: Pengerjaan Skybridge Tanah Abang Molor Lagi

Selain itu, Prasetio menyebut skybridge juga tidak memiliki nilai estetika.

Dibandingkan dengan skybridge, Prasetio memilih PKL ditempatkan di terowongan bawah tanah (tunnel) Blok G Pasar Tanah Abang. Sementara untuk ruang pejalan kaki, Pemprov DKI bisa membebaskan lahan di kawasan tersebut.

"Yang benar itu, Blok G, buat tunnel ke bawah, itu yang paling gampang. Terus dari stasiun beli saja tanah, dibebasin untuk jalan kaki," kata Prasetio.

Meskipun demikian, Prasetio tetap mengapresiasi upaya Pemprov DKI membangun skybridge untuk menata para PKL.

Baca juga: Kios Pedagang Skybridge Tanah Abang Akan Dilengkapi Rolling Door

Adapun pembangunan skybridge Tanah Abang masih berjalan hingga kini. Setelah molor dari target akhir Oktober lalu, jembatan itu diperkirakan rampung dalam waktu 10-15 hari ke depan.

Skybridge itu dilengkapi 446 kios berukuran 1,5 x 2 meter untuk para PKL yang biasanya berjualan di Jalan Jatibaru Raya.

Para pedagang diwajibkan membayar biaya retribusi Rp 500.000 per bulan atau Rp 16.000 per hari untuk biaya kebersihan, keamanan, dan penerangan. Retribusi ini baru akan diberlakukan pada 1 Januari 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com